Laman $o$macy

Selasa, 22 Mei 2012

al ghzali populer



Imam Al-Ghazali, Hujjah Al-Islam
http://4.bp.blogspot.com/_ihkObpVf-6M/TRrP7OL3YaI/AAAAAAAAAP8/tPwAqSjeM5U/s1600/imam-al-ghazali-2.jpgKarya Imam Al-Ghazali tidak hanya mendahului zamannya, tetapi juga melampui pengetahuan kontemporer mengenai masalah-masalah tersebut. Pada waktu opini disampaikan secara tertulis, dipisahkan apakah indoktrinasi (jelas maupun terselubung) diinginkan atau sebaliknya, juga apakah mutlak atau tidak.

Imam Al-Ghazali tidak hanya menjelaskan apakah orang-orang yang menciptakan kepercayaan, kemungkinan dalam keadaan terobsesi; dengan jelas ia menyatakan, sesuai dengan prinsip-prinsip Sufi, bahwa hal itu bukannya tidak dapat dielakkan secara mutlak, tetapi menegaskan bahwa hal itu esensial untuk manusia agar dapat mengenalinya.

Buku-bukunya dibakar oleh kaum fanatik Mediteranian dari Spanyol sampai Syria. Sekarang ini memang tidak dilempar ke dalam api, tetapi pengaruhnya, kecuali diantara kaum Sufi, mulai melemah; buku-buku tersebut tidak lagi banyak dibaca.

Menurutnya, perbedaan antara opini dan pengetahuan adalah sesuatu yang dapat hilang dengan mudah. Ketika hal ini terjadi, merupakan kewajiban atas mereka yang mengetahui perbedaan tersebut untuk menjelaskannya sebisa mungkin.

Kendati penemuan-penemuan, psikologi dan ilmu pengetahuan Imam Al-Ghazali, dihargai secara luas oleh bermacam kalangan akademis, tetapi tidak diperhatikan sebagaimana mestinya, karena ia (Al-Ghazali) secara spesifik menyangkal metode ilmiah atau logika sebagai sumber asli atau awal. Ia berada pada pengetahuannya melalui pendidikan Sufismenya, diantara kaum Sufi, dan melalui bentuk pemahaman langsung tentang kebenaran yang sama sekali tidak berhubungan dengan intelektual secara mekanis.

Tentu saja, hal ini membuatnya berada di luar lingkaran kalangan ilmuwan. Apa yang lebih menimbulkan penasaran adalah bahwa temuan-temuannya begitu menakjubkan hingga orang akan berpikir, bahwa para penyelidik ingin mengetahui bagaimana dia telah menempuh atau mendapatkannya.
'Mistisisme' dijuluki dengan sebutan yang buruk seperti seekor anjing dalam sebuah peribahasa, jika tidak dapat digantung, setidaknya boleh diabaikan. Ini merupakan ukuran pelajaran psikologi: terimalah penemuan seseorang jika engkau tidak dapat menyangkalnya, sebaliknya abaikan metodenya jika tidak mengikuti keyakinanmu akan metode.

Jika Imam Al-Ghazali tidak menghasilkan karya yang bermanfaat, secara alamiah ia akan dihargai hanya sebagai ahli mistik, dan membuktikan bahwa mistisisme tidak produktif, secara edukatif maupun sosial.

Pengaruh Imam Al-Ghazali pada pemikiran Barat diakui sangat besar dalam semua sisi. Tetapi pengaruh itu sendiri menunjukkan hasil suatu pengondisian; para filsuf Kristen abad pertengahan yang telah banyak mengadopsi gagasan Al-Ghazali secara sangat selektif, sepenuhnya mengabaikan bagian-bagian yang telah memperlakukan kegiatan indoktrinasi mereka.

Upaya membawa cara pemikiran al-Ghazali kepada audiens yang lebih luas, daripada kepada Sufi yang terhitung kecil jumlahnya, merupakan perbedaan final antara keyakinan dan obsesi. Ia menekankan peran pendidikan dalam penanaman keyakinan religius, dan mengajak pembacanya untuk mengamati keterlibatan suatu mekanisme.

Ia bersikeras pada penjelasan, bahwa mereka yang terpelajar, mungkin saja dan bahkan sering, menjadi bodoh fanatik, dan terobsesi. Ia menegaskan bahwa, disamping mempunyai informasi serta dapat mereproduksinya, terdapat suatu pengetahuan serupa, yang terjadi pada bentuk pemikiran manusia yang lebih tinggi.

Kebiasaan mengacaukan opini dan pengetahuan, adalah kebiasaan yang sering dijumpai setiap hari pada saat ini, Imam Al-Ghazali menganggapnya seperti wabah penyakit.

Dalam memandang semua ini, dengan ilustrasi berlimpah serta dalam sebuah atmosfir yang tidak kondusif bagi sikap-sikap ilmiah, Imam Al-Ghazali tidak hanya memainkan peranan sebagai seorang ahli diagnosa. Ia telah memperoleh pengetahuannya sendiri dalam sikap aufistik, dan menyadari bahwa pemahaman lebih tinggi—menjadi seorang Sufi—hanya mungkin bagi orang-orang yang dapat melihat dan menghindari fenomena yang digambarkannya.

Imam Al-Ghazali telah menghasilkan sejumlah buku dan menerbitkan banyak ajaran. Kontribusinya terhadap pemikiran manusia dan relevansi gagasan-gagasannya, ratusan tahun kemudian tidak diragukan lagi. Mari kita perbaiki sebagian kelalaian pendahulu-pendahulu kita, dengan melihat apa yang dikatakannya tentang metode. Apakah yang dimaksud dengan 'Cara Al-Ghazali'? Apa yang harus dilakukan seseorang agar menyukainya, orang yang diakui sebagai salah seorang tokoh besar dunia bidang filsafat dan psikologi?

Menyinggung Tarekat, Imam Al-Ghazali berkata, "Seorang manusia bukanlah manusia jika tendensinya meliputi kesenangan diri, ketamakan, amarah dan menyerang orang lain."

Ia mengatakan, seorang murid harus mengurangi sampai batas minimun, perhatiannya terhadap hal-hal biasa seperti masyarakat dan lingkungannya, karena kapasitas perhatian (sangatlah) terbatas.

Seorang murid, lanjut Al-Ghazali, haruslah menghargai guru seperti s
g tahu cara mengobati peorang dokter yanasien. Ia akan melayani gurunya. Kaum Sufi mengajar dengan cara yang tidak diharapkan. Seorang dokter berpengalaman akan menentukan sebuah perlakuan-perlakuan tertentu dengan benar. "Kendati pengamat luar mungkin saja sangat terpesona terhadap apa yang ia katakan dan lakukan; ia akan gagal melihat pentingnya atau relevansi prosedur yang diikuti," ujarnya.

Inilah mengapa, tidak mungkin bagi murid dapat mengajukan pertanyaan yang benar pada waktu yang tepat. Tetapi guru tahu apa dan kapan seseorang dapat mengerti.

Imam al-Ghazali menekankan pada hubungan dan juga perbedaan antara kontak sosial atau kontak yang bersifat pengalihan dari orang-orang, dan kontak yang lebih tinggi. "Apa yang menghalangi kemajuan individu dan sebuah kelompok orang-orang, dari permulaan yang patut dipuji, adalah proses stabilisasi mereka sendiri terhadap pengulangan (repetisi) dan basis sosial apa yang tersembunyi," katanya.

Terkait dengan cinta dan ketertarikan diri, Al-Ghazali mengatakan, jika seseorang mencintai orang lain karena memberinya kesenangan, seharusnya ia tidak menganggap bahwa ia mencintai orang tersebut sama sekali. "Cinta pada kenyataannya adalah—kendati hal ini tidak disadari—ditujukan pada kesenangan."

"Sumber kesenangan merupakan sasaran perhatian sekunder, dan hal itu dirasakan hanya karena persepsi mengenai kesenangan tidak cukup baik dikembangkan untuk mengenali dan menggambarkan perasaan yang sebenarnya," jelasnya.

autis me

 Beberapa contoh gejala autis dan perawatan digambarkan jauh sebelum autisme bernama. Tabel''''Bicara Martin Luther berisi kisah seorang bocah 12 tahun yang mungkin telah sangat autistik. Menurut Luther pencatat Mathesius, Luther pikir si anak adalah massa berjiwa daging yang dimiliki oleh iblis, dan menyarankan agar ia tercekik. Kasus terdokumentasi dengan baik awal autisme adalah Hugh Blair Borgue, seperti yang dijelaskan dalam kasus pengadilan 1747 di mana saudaranya berhasil petisi untuk membatalkan pernikahan Blair untuk mendapatkan warisan Blair. Wild Boy Aveyron, anak liar tertangkap pada tahun 1798, menunjukkan tanda-tanda autisme beberapa; mahasiswa kedokteran Jean Itard memperlakukannya dengan program perilaku yang dirancang untuk membantunya membentuk ikatan sosial dan untuk mendorong pidato melalui imitasi.

Kata Latin Baru''autismus''(terjemahan Inggris autisme'''') ini diciptakan oleh psikiater Eugen Bleuler Swiss pada tahun 1910 karena ia mendefinisikan gejala skizofrenia. Dia berasal dari kata Yunani autos''''(αὐτός, yang berarti''diri''), dan menggunakannya untuk berarti sehat diri kekaguman, mengacu pada "penarikan autistik dari pasien untuk fantasinya, terhadap mana pengaruh apapun dari luar menjadi gangguan tak tertahankan ".
Kata''''autisme pertama mengambil pengertian modern pada tahun 1938 ketika Hans Asperger dari Rumah Sakit Universitas Wina mengadopsi terminologi''autis Bleuler yang psikopat''satu kuliah di Jerman tentang psikologi anak. Asperger adalah menyelidiki ASD sekarang dikenal sebagai sindrom Asperger, meskipun untuk berbagai alasan itu tidak diakui secara luas sebagai diagnosis terpisah sampai 1981. Hampir semua karakteristik yang dijelaskan dalam makalah pertama Kanner pada subjek, terutama "kesendirian autis" dan "desakan terhadap kesamaan", masih tetap dianggap sebagai khas dari spektrum autistik gangguan.
Kembali Kanner autisme''''menyebabkan puluhan tahun''bingung''kekanak-kanakan terminologi seperti skizofrenia, dan fokus anak psikiatri pada ibu kekurangan menyebabkan kesalahpahaman dari autisme sebagai respons bayi untuk "ibu lemari es". Dimulai pada 1960-an autisme didirikan sebagai suatu sindrom yang terpisah dengan menunjukkan bahwa itu adalah seumur hidup, yang membedakannya dari keterbelakangan mental dan skizofrenia dan dari gangguan perkembangan lain, dan menunjukkan manfaat yang melibatkan orang tua dalam program aktif terapi. Pada akhir pertengahan 1970-an ada sedikit bukti dari peran genetik pada autisme, sekarang dianggap salah satu yang paling diwariskan dari semua kondisi kejiwaan. Meskipun munculnya organisasi induk dan destigmatization masa kanak-kanak ASD telah sangat dipengaruhi bagaimana kita memandang ASD, dan banyak dokter perawatan primer dan spesialis medis masih mengungkapkan beberapa keyakinan konsisten dengan penelitian autisme usang. Internet telah membantu individu autis memotong isyarat nonverbal dan berbagi emosional yang mereka menemukan begitu sulit untuk berurusan dengan, dan telah memberikan mereka cara untuk membentuk komunitas online dan bekerja jarak jauh. Aspek sosiologis dan budaya autis telah mengembangkan: beberapa di masyarakat mencari obat, sementara yang lain percaya bahwa autisme hanyalah cara lain menjadi.
Selasa, 2 Rajab 1433 H || 22 Mei 2012 HOME FIQHISLAM PUSTAKA RAMADHAN SEPUTAR RAMADHAN BLOG STYLE ARTIKEL | TUNTUNAN RAMADHAN BLOG STYLE UMRAH DAN HAJI TUNTUNAN UMRAH DAN HAJI BLOG STYLE BERITA UMRAH DAN HAJI BLOG STYLE PENYELENGGARA AL-QURAN TERJEMAH AL-QURAN INDEKS AL-QURAN ARTIKEL AL-QURAN BLOG STYLE AS-SUNNAH NABI MUHAMMAD SAW BLOG STYLE ULUMUL HADITS BLOG STYLE INDEKS HADITS USHUL FIQIH BLOG STYLE AGENDA MUSLIM SYARIAH.AKIDAH.IBADAH BLOG STYLE ARTIKEL ISLAMI BLOG STYLE TOKOH BLOG STYLE MUALAF BLOG STYLE ISLAM INDONESIA BLOG STYLE DUNIA ISLAM BLOG STYLE SEJARAH ISLAM DUNIA BLOG STYLE KELUARGA RUMAH TANGGA BLOG STYLE ORANGTUA & ANAK BLOG STYLE PEREMPUAN BLOG STYLE BALITA | CHILDHOOD BLOG STYLE BERITA NASIONAL BLOG STYLE INTERNASIONAL BLOG STYLE ARTIKEL UMUM BLOG STYLE KESEHATAN BLOG STYLE TEKNOLOGI BLOG STYLE EKONOMI RUMOR PASAR EKONOMI, BISNIS & KEUANGAN BISNIS & PELUANG BLOG STYLE MOTIVASI BLOG STYLE KARIR BLOG STYLE MANAJEMEN BLOG STYLE ARTIKEL / BULETIN ARTIKEL PILIHAN BLOG STYLE BULETIN JUM'AT HARI JUM'AT SHALAWAT DZIKIR DOA ZIARAH DAJJAL KIAMAT AL-HIKMAH ASMAUL HUSNA < Data - Mei 2012 > Sen Sel Rab Kam Jum Sab Mgu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 ASMAUL HUSNA + indeks AR RAHMAAN | AR RAHIIM 'AKU-lah Allah, AKU-lah yang Maha Penyayang, AKU ciptakan hubungan kekeluargaan dan AKU keluark [ ... ] + indeks AL MALIK | YANG MAHA RAJA AL MALIK (yang Maha Raja) yaitu sifat Allah yang tidak membutuhkan wujud apapun, dimana setiap wujud [ ... ] AL QUDDUUS | YANG MAHA SUCI AS SALAAM | YANG MAHA SEJAHTERA AL MU’MIN | YANG MAHA TERPERCAYA Hujjatul Islam: Ahmad Marzuki Al-Batawi, Pelopor Pesantren di Batavia Fiqhislam.com - Salah satu ulama Betawi terkemuka di abad ke-19 adalah Ahmad Marzuki bin... Jabir Ibn Hayyan, Bapak Sains Modern Fiqhislam.com - Tokoh besar yang dikenal sebagai “The Father of Modern Chemistry”. Jabir Ibn... Hujjatul Islam: Al-Farabi, Pemikir Besar Muslim Abad Pertengahan Fiqhislam.com - Dunia mendaulatnya sebagai 'Mahaguru Kedua' setelah Aristoteles. Julukan itu disematkan kepada Abu... Hujjatul Islam: Syekh Abdul Rauf Al-Singkili, Harmonisasi Syariat dan Tasawuf Fiqhislam.com - Nama Syekh Abdur Rauf Al-Fansuri As-Singkili yang memiliki nama panjang Syekh Abdul... Tahukah anda Siapa Pembunuh Abu Jahal? Fiqhislam.com - Abdurrahman bin Auf didatangi dua orang remaja dari kaum anshar, yaitu Muaz... Akhir Kehidupan Khalifah Umar Al Khattab Fiqhislam.com - Pada suatu pagi yang hening dan syahdu, seorang hamba Allah yang beriman... Hujjatul Islam: Ibnu Hajar Al-Asqalani, Penulis Kitab Fath Al-Bari Fiqhislam.com - Nama lengkapnya Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Kinani Al-Asqalani. Namun, ia... Hujjatul Islam: Buya Hamka, Ulama Besar dan Penulis Andal Fiqhislam.com - Ia adalah salah satu anak bangsa yang kiprahnya tidak hanya dikenal luas... Al-Muwaththa, Kitab Hadis Sahih Imam Malik Fiqhislam.com - Hadis adalah perkataan, perbuatan, ketetapan, dan sifat yang berasal dari Rasulullah SAW.... Ummu Syuraik, Bila Allah Hendak Memberinya Rezeki, Tak Seorangpun Dapat Menghalanginya Fiqhislam.com - Namanya adalah Ghaziyah binti Jabir bin Hakim. Beliau seorang wanita dari Quraisy,... Rahmah El-Yunusiyah: Perintis Sekolah Wanita Islam di Indonesia Fiqhislam.com - Era sebelum kemerdekaan bisa dikatakan sebagai masa ketidakberpihakan terhadap kaum perempuan di... Para Ilmuwan Muslim Legendaris dari Dinasti Buwaihi * Ibnu Sina Avicenna, begitu orang Barat biasa memanggilnya. Ilmuwan bernama Abu ‘Ali al-Husayn... Hujjatul Islam: Syekh Yusuf Al-Makassari, Ulama dan Sufi dari Makassar Fiqhislam.com - Seorang laki-laki datang kepada Ibrahim. ''Hai Syekh, semoga Allah merahmatimu,'' katanya. ''Saya... Hujjatul Islam: Jalaluddin Ar-Rumi, Dari Ulama Menjadi Penyair Sufi Fiqhislam.com - Di kalangan para pecinta sastra tasawuf, nama Jalaluddin Ar-Rumi tidak asing lagi.... Kisah Hidup Ulama Pendiri Gerakan Hamas: Syekh Ahmad Yasin Fiqhislam.com - Ia bernama lengkap Ahmad Ismail Yasin. Namun, dunia mengenalnya dengan panggilan Syekh... Hujjatul Islam: Syekh Aidh Al-Qarni, Dai dan Penulis Andal Fiqhislam.com - Siapa yang tidak kenal Syekh Dr Aidh al-Qarni? Pria kelahiran Arab Saudi... Hujjatul Islam: Ibnu Sina, Bapak Kedokteran Dunia Fiqhislam.com - Dunia Islam memanggilnya dengan sebutan Ibnu Sina. Namun di kalangan orang-orang Barat,... Hujjatul Islam: Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Ulama Kontemporer Terbaik Fiqhislam.com - Tafsir Al-Maraghi merupakan salah satu tafsir Alquran kontemporer. Nama Al-Maraghi diambil dari... Menimbang Kembali Kasus Syekh Siti Jenar Fiqhislam.com - Pada abad ke-16 seorang wali Sufi harus menghadapi tuduhan sesat oleh Majelis... Mujahidah: Ummu Kultsum binti Uqbah, Kisah Muslimah Periwayat Hadits Fiqhislam.com - Ia adalah teladan bagi para Muslimah. Sejarah peradaban Islam mencatat, dia adalah... Pendiri Mazhab: Imam Hanafi, Dari Pedagang Menjadi Imam Besar Fiqhislam.com - Postur tubuhnya ideal. Tutur katanya santun, jelas, dan indah bagai mutiara. Selalu... Pendiri Mazhab: Imam Hanbali, Pemegang Teguh Hadits Nabi Fiqhislam.com - ''Ia murid paling cendekia yang pernah saya jumpai selama di Baghdad. Sikapnya... Pendiri Mazhab: Imam Syafi'i, Ulama Pembela Sunah Fiqhislam.com - Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i. Namun dunia lebih mengenalnya... Mujahidah: Ummu Ruman, Kemuliaan Istri Teladan Fiqhislam.com - Berparas cantik, berbudi pekerti luhur dan bertutur kata fasih. Itulah sosok Ummu... Mujahidah: Ummu Syarik, Kiprah Dakwah Sang Mujahidah Fiqhislam.com - Cahaya iman mulai menerangi kalbunya sejak Rasulullah SAW menyampaikan risalah Islam di... Mujahidah: Ummu Waraqah, Kisah Sang Syahidah Fiqhislam.com - Asy-Syahidah. Begitulah Rasulullah SAW menjuluki Ummu Waraqah. Sejarah Islam mencatatnya sebagai salah... Pendiri Mazhab: Imam Maliki, Sosok Ulama yang Konsisten Fiqhislam.com - Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa suatu ketika Khalifah Harun Al-Rasyid memerintahkan Imam... Muadz bin Jabal Sang Mujtahid Fiqhislam.com - Muadz adalah remaja asal Yatsrib yang cerdas, pandai bicara, dan berkemauan keras.... Al-Mawardi, Pemikir Termasyhur di Zaman Kekhalifahan Fiqhislam.com - Alboacen. Begitu peradaban Barat biasa menyebut pemikir dan pakar ilmu politik termasyhur... Hujjatul Islam: Syekh Taqiyuddin An-Nabhani, Pendiri Hizbut Tahrir Fiqhislam.com - Sosoknya dikenal luas sebagai pendiri Hizbut Tahrir atau Hizb At-Tahrir, sebuah gerakan... Ummu Habibah : Keteguhan Iman Sang Ummu Mukminin Fiqhislam.com - Agama dan akidah merupakan priotitas utama dalam hidup Ummu Habibah. Dengan lantang,... Hujjatul Islam: Ibnu Hazm, Ulama Negarawan dari Spanyol Fiqhislam.com - Abu Muhammad Ali bin Ahmad bin Sa'id bin Hazm atau lebih dikenal... Buya Hamka, Ulama Masyhur yang Dituduh “Penghianat” Fiqhislam.com - Februari ini, adalah hari kelahiran seorang tokoh ulama besar Nusantara yaitu Haji... Mujahidah: Asma’ binti Yazid, Sang Orator Wanita Fiqhislam.com - Asma’ binti Yazid adalah wanita yang cerdas dan tidak takut bertanya, sehingga... Mujahidah: Zubaidah binti Ja'far, Perempuan di Balik Kegemilangan Abbasiyah Fiqhislam.com - Di belakang pria hebat, pastilah ada sosok wanita kuat. Begitulah peran permaisuri... Hujjatul Islam: Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Ulama Hadits Abad 20 Fiqhislam.com - Hadits merupakan salah satu rujukan sumber hukum Islam di samping kitab suci... Mujahidah: Rufaidah binti Sa'ad, Perawat Islam Pertama Fiqhislam.com - Sentuhan lembut penuh kemanusiaan menjadi penyemangat para mujahid yang teluka. Masa-masa peperangan... Hujjatul Islam: Ibnu Katsir, Guru Umat dan Suluh Penguasa Fiqhislam.com - Ibnu Katsir mendapat julukan Al-Hafizh, Al-Hujjah, dan Al-Muarrikh. Pantas ia menerima penghormatan... Mujahidah: Aisyah binti Abu Bakar, Sang Pendamping Rasulullah Fiqhislam.com - Rasulullah SAW membuka lembaran kehidupan rumah tangganya dengan Aisyah RA yang telah... Arqam Bin Abi Arqam, Seorang Sahabat Yang Istimewa Fiqhislam.com - Nama beliau adalah ‘Abdul Manaf Bin Asad bin ‘Abdillah bin ‘Amru bin... Ibnu Rusyd Ulama Dari Negeri Spanyol Fiqhislam.com - Abu Walid Muhammad Ibnu Ahmad Ibnu Rusyd yang lebih di kenal dengan... Hujjatul Islam: Ibnu Taimiyah, Sang Mujaddid Teguh Pendirian Fiqhislam.com - Abul Abbas Taqiuddin Ahmad bin Abdus Salam bin Abdullah bin Taimiyah Al-... Ahmad Deedat, Pendebat Islam Tiada Tandingan Ahmed Deedat Raih Penghargaan atas Dakwah Islamnya Fiqhislam.com - Sebuah forum studi sosial internasional... Biografi Imam Abu Hanifah Fiqhislam.com - Imam Abu Hanifah An-Nu’man bin Tsabit al-Kufiy merupakan orang yang faqih di... Siapakah Ahlul Halli wal Aqdi? Fiqhislam.com - Tak hanya pada masa kini, lembaga perwakilan juga sudah dikenal pada masa-masa... Hujjatul Islam: Najamuddin At-Tufi, Ulama yang Luas Ilmunya Fiqhislam.com - Bagi sebagian besar umat Islam, nama Najamuddin At-Tufi, mungkin masih terasa asing... Abdul Hamid Kisyk, Mubaligh Pemberani dari Negeri Piramida Fiqhislam.com - Masjid 'Ain al-Hayah di Jalan Mishrwa Al-Sudan, Kairo, menjadi saksi perjuangan seorang... Ummu Mihjan: Miskin Harta, Kaya Amal Fiqhislam.com - Bagi sebagian orang di zamannya, barangkali Ummu Mihjan hanyalah wanita miskin dan... Hindun Binti Utbah: Kisah Tobatnya Wanita Pemakan Hati Fiqhislam.com - Sebelum cahaya Islam menyinari kalbunya, wanita Quraisy itu digelari ''Akilatul Kibdah'' (Pemakan... Al-Khansa: Ibu Para Syuhada Fiqhislam.com - Pada masa Jahiliyah tersebutlah seorang penyair wanita ulung bernama al-Khansa. Syair-syairnya begitu... K.H. Agus Salim: Potret Keluarga Pembela Kebenaran Fiqhislam.com - Mashudul Haq (Pembela Kebenaran) bukanlah nama masyhur yang akrab ditelinga orang banyak,... Salman Al-Farisi: Gubernur Zuhud Yang Menjadi Kuli Di Pasar Fiqhislam.com - Diantara sejumlah peperangan yang paling dahsyat adalah Perang Khandaq. Kala itu kaum... Umayyah binti Qais Al-Ghiffariah: Perawat yang Dikagumi Rasulullah Fiqhislam.com - Keberanian Umayyah binti Qais al-Ghiffariah untuk membela agama Allah SWT patut diteladani.... Hujjatul Islam: Ibnu Qayyim Al-Jauziyah Fiqhislam.com - Ia adalah seorang cendekiawan dan ahli fiqih kenamaan dalam mazhab Hanbali yang... Sumayyah binti Khayyat: Syahidah Pertama Pembela Agama Allah Fiqhislam.com - Tauhidnya begitu teguh, sekeras baja. Cahaya iman di hatinya tak pernah redup. ... Syeikh Jamil Jambek, Mata Rantai Gerakan Pembaruan Pemikiran Islam di Minangkabau Fiqhislam.com - Pada awal abad ke-20, di Sumatera Barat ditandai dengan periode yang penuh... Imam Nawawi, Ulama Berjuluk “Penghidup Agama” Fiqhislam.com - Malam sudah larut. Banyak orang-orang yang telah terlelap merangkai mimpi. Namun, ada... Ummu Fadl, Wanita Pembunuh Abu Lahab Fiqhislam.com - Siapa tidak kenal Abu Lahab? Namanya diabadikan Allah dalam Qur'an ketika ia... Ketika Salman Al Farisi Mecari Kebenaran Fiqhislam.com - Seperti biasa, Salman al-Farisi menjalankan tugasnya sebagai seorang hamba sahaya di Kota... Tuanku Nan Renceh, Penegak Syariat Islam di Ranah Minang Fiqhislam.com - PANGLIMA kaum paderi yang tegas dan penuh wibawa. Berhasil melaksanakan pemurnian Islam... Ilmuan Islam Perintis Pengobatan Penyakit Jiwa Peradaban Barat kerap mengklaim bahwa Philipe Pinel (1793) merupakan orang pertama yang memperkenalkan metode... Kisah Sahabat Nabi: Mush'ab bin Umair, Duta Islam yang Pertama Mush'ab bin Umair salah seorang diantara para sahabat Nabi. Ia seorang remaja Quraisy terkemuka,... Zainab, Kisah Cinta Sang Putri Nabi Zainab binti Muhammad radhiallahu 'anha merupakan putri tertua Nabi. Ia buah pernikahan Nabi dengan... Para Perawi Hadits: Imam An-Nasa'i, Dari Al-Mujtaba ke Sunan Nasa'i Nama lengkap Imam An-Nasa’i adalah Abu Abdul Rahman Ahmad bin Ali bin Syuaib bin... Kisah Sahabat Nabi: Khubaib bin Adi, Syahid di Tiang Salib Pada tahun ke-3 hijriyah, beberapa utusan dari kabilah Udal dan Qarah mendatangi Rasulullah SAW.... Para Perawi Hadits: Imam At-Tirmidzi, Ahli Hadits dan Fiqh Nama lengkapnya adalah Imam Al-Hafidz Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa... Wanita-Wanita Teladan: Laila Al-Ghifariyah, Juru Rawat di Medan Perang Laila Al-Ghifariyah adalah seorang mujahidah (pejuang wanita) yang keluar berperang bersama Rasulullah SAW dalam... Para Perawi Hadits: Imam Abu Dawud, Sang Pencinta Ilmu Nama lengkap Abu Dawud ialah Sulaiman bin Al-Asy’as bin Ishak bin Basyir bin Syidad... Yaman pun Negeri Asal Para Ilmuwan Yaman sedang bergolak. Presidennya terluka dan kabur berobat ke Saudi Arabia. Suasana politik menjadi... Abbas Ibnu Firnas, Peletak Dasar Teori Pesawat Terbang Ia mencoba membuat prototype pesawat layang pertama dan menerbangkannya dari atap sebuah menara. Tak... Kisah Sahabat Nabi: Khabbab bin Arats, Guru dalam Ilmu dan Pengorbanan Khabbab bin Arats adalah seorang pandai besi yang ahli membuat alat-alat senjata, terutama pedang.... Tokoh Sufi: Abu Nawas, Penyair Ulung Nan Jenaka Tuhanku, hamba tidaklah pantas menjadi penghuni surga (Firdaus). Namun, hamba juga tidak kuat menahan... Kisah Sahabat Nabi: Ja’far bin Abu Thalib, Si Burung Surga Ja'far bin Abu Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim masuk Islam sejak awal dan... Para Perawi Hadits: Imam Muslim, Murid Sekaligus Penerus Bukhari Nama lengkapnya Imam Abul Husain Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz Al-Qusyairi An-Naisaburi.... Wanita-Wanita Teladan: Ummu Kultsum binti Ali, Sang Orator Ulung Dia termasuk salah seorang wanita mulia di zamannya. Dilahirkan sebelum Rasulullah saw meninggal dunia.... Kisah Sahabat Nabi: Ikrimah bin Abu Jahal, Mukmin Muhajir dan Mujahid Ikrimah berusia 30 tahun ketika Rasulullah mulai menyampaikan dawah Islam secara terbuka. Ia adalah... Para Perawi Hadits: Imam Bukhari, Perawi Hadits yang Utama Nama sebenarnya adalah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim dijuluki Al-Mughirah bin Bardizbah. Namun ia... Kisah Sahabat Nabi: Hudzaifah Ibnul Yaman, Pemegang Rahasia Rasulullah Hudzaifah Ibnul Yaman lahir di rumah tangga Muslim, dipelihara dan dibesarkan dalam pangkuan kedua... Wanita-Wanita Teladan: Zainab binti Abu Salamah, Wanita Ahli Fiqih Nama lengkapnya Zainab binti Abu Salamah Al-Makhzumiyah. Ia adalah seorang wanita yang menguasai hadits... Kisah Sahabat Nabi: Habib bin Zaid, Keteguhan Hati Pembela Rasul Habib bin Zaid dibesarkan dalam sebuah rumah yang penuh keharuman iman di setiap sudutnya,... Wanita-Wanita Teladan: Zainab binti Ali, Sang Pembela Saudara Ia adalah eorang wanita mulia yang mempunyai logika berpikir yang jernih, banyak ide, fasih... Umar bin Khattab: Kesulitan yang Kuhadapi Telah Membuatku Semakin Dekat dengan Rabbku Wahai lbnul Khaththab, demi Zat yang menggenggam jiwaku, tidaklah setan melihatmu menyusuri satu jalan... Wanita-Wanita Teladan: Ummu Sulaim, Dipinang dengan Islam Nama aslinya adalah Syahlah binti Mulhan bin Khalid bin Zaid bin Haram. la berasal... Sejarah Para Khalifah: Abdul Majid II, Khalifah Pamungkas Abdul Majid II lahir 29 Mei 1869 dan wafat 23 Agustus 1944 adalah khalifah... Sejarah Para Khalifah: Muhammad Wahidin, Penguasa yang Kehilangan Kuasa Muhammad Wahidin adalah Khalifah Turki Utsmani yang menjabat pada periode 1918-1922. Ia juga Khalifah... Sejarah Para Khalifah: Muhammad Risyad, Menuju Keruntuhan Daulah Sultan Muhammad Risyad adalah Khalifah Turki Utsmani yang memerintah antara 1909-1918. Ia naik tahta... Sunan Giri, Pendidik yang Ahli Fiqih Ketika Masjid Demak akan diresmikan, Sunan Kalijaga mengusulkan agar dibuka dengan pertunjukan Wayang Beber,... Sunan Kalijaga, Ulama Seniman Ketika wilayah (perwalian) Demak didirikan pada tahun 1478M, seorang ulama yang bernama ‘Joko Said‘,... Sejarah Para Khalifah: Sultan Murad V, Memerintah Kurang dari 100 Hari Murad V adalah Sultan Turki Utsmani yang memerintah pada 1876. Ia memegang tampuk kekuasaan... Sejarah Para Khalifah: Abdul Azis, Korban Konspirasi Eropa Abdul Azis adalah Sultan Turki Utsmani yang memerintah antara 1861-1876. Ia lahir 1830, menduduki... Sejarah Para Khalifah: Sultan Murad IV, Memerintah Kurang dari 100 Hari Murad IV adalah Sultan Turki Utsmani yang memerintah pada 1876. Ia memegang tampuk kekuasaan... Nikmatnya Jalan Jihad Ibnu Taimiyah “Seseorang tidak takut kepada selain Allah, kecuali ada penyakit dalam hatinya. Ada seorang lelaki... Sejarah Para Khalifah: Abdul Majid I, Mengawali Gerakan Pro-Barat Abdul Majid I (1823-1861) adalah sultan Turki Utsmani yang menggantikan ayahnya, Mahmud II, pada... Kisah Sahabat Nabi: Ashim bin Tsabit, Jasadnya Dijaga Allah Perang Badar baru saja usai. Kaum Quraisy bertekad membalas kekalahan mereka. Kedengkian dan nafsu... Abu Ma'shar Astrolog Muslim Dari Persia Al-Falaki. Gelar itu ditabalkan para ilmuwan di era kejayaan Kekhalifahan Abbasiyah kepada Abu Mashar... Wanita-Wanita Terkemuka: Arwa Binti Abdul Muthalib, Pembela Rasulullah Arwa binti Abdul Muthalib adalah bibi Rasulullah SAW. Ia adalah putri Abdul Muthalib, kakek... Sejarah Para Khalifah: Mustafa IV, Sultan yang Dihukum Mati lahir 8 September 1779, wafat 15 Nopember 1808—adalah Sultan Turki Utsmani dari 1807 hingga... Wanita-Wanita Terkemuka: Fatimah binti Muhammad SAW, Wanita Penghulu Surga Dia adalah putri yang orang-orang mulia, baik dari pihak ayah atau ibunya. Ayahnya adalah... Iskandar Zulkarnaen, Peleburan Kerajaan Timur Dan Barat Sejak kecil, Iskandar sudah tidak senang melihat peperangan antara timur, yaitu kerajaan Persia, dan... Sejarah Para Khalifah: Sultan Ahmad III, Dekat dengan Eropa Ahmad III—lahir 30 Desember 1673 dan wafat 1 Juli 173—adalah putra Sultan Muhammad IV.... Wanita-Wanita Terkemuka: Ruqayyah binti Muhammad SAW, Sang Pemilik Cahaya Ruqayyah dilahirkan sekitar 20 tahun sebelum Hijrah. Sebelum masa kenabian Muhammad SAW, Ruqayyah dinikahkan... Abdullah Wasi'an, Guru Besar Para Kristolog Indonesia Kalau di dunia ada Ahmad Deedat, Indonesia punya KH Abdullah Wasi'an. Ia adalah guru... Urutan Khilafah Islamiyah Ada begitu banyak analisa para pemikir dan pengamat tentang sebab-sebab jatuhnya khilafah Turki Utsmani... Sejarah Para Khalifah: Musthafa II, Awal Kemunduran Daulah Musthafa II (1664-1703) adalah Sultan Turki Utsmani sejak 1695 hingga 1703. Ia adalah putra... Suluk Tanzhimi si ‘Pedang Allah’ Di penghujung pertempuran menjelang akhir, datang seorang utusan kepada Khalid Bin Walid. Utusan Khalifah... Keteladanan Umar Bin Abdul Azis Khalifah Umar bin Abdul Aziz dikenal sebagai pemimpin yang paling disenangi rakyatnya. Banyak ahli... Kisah Sahabat Nabi: Al-Barra' bin Malik, Pahlawan Perang Tustar Dia adalah saudara Anas bin Malik, namanya Al-Barra' bin Malik. Dia adalah salah seorang... Sejarah Para Khalifah: Sultan Utsman II, Korban Konspirasi Inkisyariyah Utsman II adalah Sultan Turki Utsmani sejak 1618 hingga kematiannya pada 20 Mei 1622. Ia... Kisah Sahabat Nabi: Abu Ubaidah bin Jarrah, Orang Kuat yang Terpercaya Nama lengkapnya Amir bin Abdullah bin Jarrah Al-Fihry Al-Quraiys, namun lebih dikenal dengan Abu Ubaidah... Wanita-Wanita Terkemuka: Maimunah binti Harits, Istri Terakhir Rasulullah Nama lengkapnya adalah Barrah binti Al-Harits bin Hazm bin Bujair bin Hazm bin Rabiah... Ibnu Haitham, Sang Penemu Ilmu Optik Dunia mendapuknya sebagai Bapak Optik. Gelar kehormatan itu dianugerahkan kepada Ibnu Haitam atas kontribusinya dalam... Sains Dalam Kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun Muqaddimah. Inilah karya monumental Ibnu Khaldun, seorang ilmuwan dan sejarawan agung pada abad ke-14 M.... Sejarah Para Khalifah: Sultan Muhammad III, Sang Panglima Perang Muhammad III adalah Sultan Turki Utsmani sejak 1595 hingga 1603. Ia dilahirkan pada 974 H,... Sejarah Para Khalifah: Sultan Salim II, Tak Tertarik pada Militer Salim II lahir pada 28 Mei 1524. Ia menjabat sebagai Sultan Turki Utsmani sejak 1566... Wanita-Wanita Terkemuka: Shafiyah binti Hay, Istri Nabi Keturunan Nabi Dia seorang yang utama, cerdas dan amat lembut yang mempunyai kecantikan luar biasa, dimuliakan... Tokoh Sufi: Syekh Ibnu Atha'illah, Penulis Kitab Al-Hikam Nama lengkapnya adalah Syekh Ahmad ibnu Muhammad Ibnu Atha’illah As-Sakandari. Ia lahir di Iskandariah (Mesir)... Wanita-Wanita Terkemuka: Hafshah binti Umar, Pemilik Mushaf Pertama Hafshah dilahirkan saat kaum Quraisy merenovasi Ka’bah, lima tahun sebelum Nabi Muhammad diutus sebagai... Sejarah Para Khalifah: Sulaiman Al-Qanuni, Sulaiman The Magnificent Sultan Sulaiman Al-Qanuni merupakan negarawan Islam yang terulung di zamannya, dikagumi kawan dan lawan. Sultan... Wanita-Wanita Terkemuka: Asiyah, Ibu Angkat Nabi Musa Asiyah binti Muzahim merupakan salah satu diantara wanita-wanita pilihan yang pernah terukir dalam bingkai... Wanita-Wanita Terkemuka: Khadijah binti Khuwailid, Sang Wanita Agung Khadijah dilahirkan pada tahun 68 sebelum Hijriyah, di sebuah keluarga yang mulia dan terhormat.... Bung Hatta, Kejujuran, dan Sepatu Bally yang tak Terbeli Hatta lahir dari keluarga ulama Minangkabau, Sumatera Barat. Ia menempuh pendidikan dasar di Sekolah Melayu,... Sulaiman Al-Mustain, Kecamuk Perang di Cordoba Penduduk yang mendengar kekalahan Khalifah Al-Mahdi segera membaiat Sulaiman Al-Mustain. Dengan demikian, resmilah dirinya menjadi... Syaikh Bin Baz Dan Seorang Pencuri Salah seorang murid Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menceritakan kisah ini, Dia berkata : Pada salah... Umar dengan Umur Umar bin Khattab (581-644) adalah khalifah yang telah membentangkan pengaruh Islam di sejumlah wilayah... Kisah Nabi Saleh Dan Kaum Tsamud Tsamud adalah nama suatu suku yang oleh sementara ahli sejarah dimasukkan bahagian dari bangsa Arab... KH. Abdul Malik Ahmad: Ulama Muhammadiyyah Yang Tegas Mengatakan Pancasila Bertentangan Dengan Tauhid Orangnya tegas, jujur, dan pemberani. Tidak kenal kompromi untuk persoalan akidah menjadi kalimat pas yang... Kisah Perjuangan Nabi Ibrahim a.s Nabi Ibrahim adalah putera Aaazar {Tarih} bin Tahur bin Saruj bin Rau bin Falij bin... Abu Ayub Al-Anshari, Pahlawan Perang Konstantinopel Ketika Rasulullah memasuki kota Madinah, unta yang beliau tunggangi bersimpuh di depan rumah Bani Malik... Syeikh At Tarmusi: Penyambung Sanad Ulama Nusantara Beliau adalah Al Allamah Al Muhaddits Al Musnid Al Faqih Al Ushuli As Syeikh Muhammad... Ruhul Islam Sultan Abdul Hamid II Nama lengkap beliau adalah Abdul Hamid Khan ke-2 bin Abdul Majid Khan. Ia adalah... Imam Al-Ghazali, Hujjah Al-Islam Karya Imam Al-Ghazali tidak hanya mendahului zamannya, tetapi juga melampui pengetahuan kontemporer mengenai masalah-masalah tersebut.... Al-Mustanjid Billah, Ditawan Hingga Wafat Al-Mustanjid Billah, Abu Al-Mahasin, Yusuf bin Al-Mutawakkil Alallah dilantik sebagai khalifah (1460-1485 M) setelah... Al-Mu'tadhid Billah, Dekat dengan Ulama Al-Mu'tadhid Billah, Abu Al-Fath. Nama aslinya Dawud bin Al-Mutawakkil. Ibunya seorang mantan budak asal Turki... Ahmad Hassan (1887-1958) Tolak Asas Kebangsaan dan Demokrasi! Khilafah Islamiyah tidak tiba-tiba runtuh pada 1924, tetapi diawali... HOS Tjokroaminoto (1882-1934) Adakah yang mengingat kejadian bersejarah 84 tahun lalu di Tanjung Priok? Yap, saat itu,... Evliya Celebi, Petualang Muslim Tangguh Di Era Turki Usmani April 1640, Evliya mulai melakukan perjalanan pertamanya keluar dari kota Istanbul. Dia pergi menuju Bursa... Al-Watsiq Billah I, Tiada Doa Baginya Tatkala Khalifah Al-Mustakfi Billah I meninggal di Qhus, dia mengangkat anaknya, Ahmad menjadi khalifah.... Belajar dari "Kebodohan" Umar bin Khatab Kita tentu tidak asing dengan Umar bin Khatab salah satu dari empat khalifah ternama masa... Amar Ma’ruf Nahi Munkar Ala Abdul Ghani Al-Maqdisi Ulama kelahiran tahun 541 Hijriyah di Jamail ini memberikan pelajaran tersendiri tentang sebuah jihad... Al-Mustanshir Billah II, Menyambung Kekosongan Khilafah Namanya adalah Ahmad, Abu Al-Qasim bin Azh-Zhahir Biamrillah. Dalam sejarah, ia dikenal dengan Al-Musta'shim... Ibnu Ismail Al Jazari, Ilmuwan Muslim Penemu Konsep Robotika Modern Al Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot.... Abdullah Bin Abbas: Fakih dan Ahli Tafsir Beliau adalah anak laki-laki dari paman Rasulullah Saw, yaitu Abbas bin Abdul Muthalib Syaibah bin... Daulah Abbasiyah: Azh-Zhahir Biamrillah, Pewaris Dua Umar Khalifah Azh-Zhahir dilahirkan pada 571 H. Nama aslinya Muhammad bin An-Nashir Lidinillah, Azh-Zhahir Biamrillah, Abu... Ashim bin Amir dan Kisah Pasukan Berani Mati Tatkala Sa’ad telah memutuskan niatnya untuk menyeberangi sungai dengan menaiki kuda dan mengerahkan seluruh kekuatannya... Perjuangan dan Ketabahan Ummu Mahjan Wahai ibuku… Wahai saudariku… Janganlah Anda meremehkan amal kebaikan sekalipun kecil, dan ketahuilah bahwa Anda... Ma’ruf al-Kurkhi, Sang Murid Para Malaikat Muhammad bin al-Mudzaffar berkata, “Diriwayatkan kepada kami bahwa semula kedua orang tua Abu Mahfudz Ma’ruf... Amir bin Al-Akwa', Penyair Ulung Yang Berjihad di Perang Kahibar Diriwayatkan dari Salamah bin al-Akwa dia berkata, “Kami keluar bersama Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam dalam perang Khaibar.... Ashim bin Tsabit al-Anshari, Sahabat Rasulullah Yang Jenazahnya Dilindungi Lebah Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus 10 mata-mata yang dipimpin... Al-Mustakfi Billah, Di Bawah Bayangan Panglima Nama aslinya Abdullah bin Al-Muktafi bin Al-Mu'tadhid (944-946 M). Ibunya seorang mantan budak bernama Amlahunas.... Abdurrahman bin Auf, Milyuner Dermawan yang Sukses Dunia Akhirat Abdurrahman bin Auf ra adalah salah seorang sahabat Rosulullah Saw yang terkenal sukses dalam perniagaan,... Umar bin Khattab, Kerendahan Hati Sang Kepala Negara Beberapa kali Abdurrahman bin Auf menyaksikan Umar shalat sunah di rumahnya. Yang menarik perhatiannya, bukanlah... Imam Ahmad bin Hambal, Ujian Sabar dari Empat Rezim Nama asli beliau Ahmad bin Muhammad bin Hambal. Panggilan akrab ulama yang lahir di... Uwais Al-Qarani, Orang Yang Istimewa Dihadapan Allah Nama Uwais al-Qarani memainkan peranan penting dalam biografi mistikal nabi. “Sesungguhnya aku merasakan nafas... Yusuf Qardhawi, Pemikir Islam Modern Yusuf Qardhawi, adalah seorang pemikir Islam modern yang sangat yakin akan kebenaran cara pemikiran... Khabbab, Si Pandai Besi Quraisy dan Keimanannya Yang Luar Biasa Serombongan orang Quraisy mempercepat langkah mereka menuju rumah Khabbab, dengan maksud hendak mengambil pedang-pedang... KH Abdoel Halim: Penentang Penjajah yang Mandiri Tidak mudah jadi pegawai pemerintah, termasuk menjadi Penghulu Landraad (semacam Kementrian Agama). Meskipun memiliki... Amerika-pun Ciut Dengan Orang Ini Bung Karno geram. Ike mencoba merayunya, “Tolong bebaskan pilotku”. Tapi Bung Karno tetap saja geram.... Mengenang Shalahuddin Sang Pembebas Al-Aqsha Sesudah berhasil membebaskan Mesir dari dinasti Fatimiyah yang menjadi simbol kekuasaan Syiah yang dilakukan oleh... 11 Ulama Telah Tinggalkan Umat pada 2010 Tahun 2010 sudah hampir meninggalkan kita, demikian pula kita baru saja memasuki tahun 1432 H.... Abu Sa’id al-Khudry Nama lengkapanya Sa’ad bin Malik bin Sinan bin ‘Ubaid bin Tsa’labah bin al-Abjar al-Anshory... Tsumamah bin Atsal bin an-Nu’man al-Yamamy Nama lengkapnya Tsumamah bin Atsal bin an-Nu’man al-Yamamy. Nama panggilannya Abu Umamah. Pada masa... Goresan Pesan-pesan Dakwah Raja Ali Haji Berbagai sarana bisa digunakan untuk menyampaikan pesan dakwah, termasuk dalam karya sastra. Para ulama... Abdullah bin Saba' Tokoh Yahudi “Pencipta” Golongan Syiah Idelogi Ibnu Saba' dan Berbagai Kesesatannya Di bawah ini disebutkan hal-hal urgen yang menjadi... Wali Songo dan Siti Jenar Dalam sejarah masuknya Islam ke Nusantara, Wali Songo adalah perintis dakwah Islam di Indonesia,... Ajaran Syekh Siti Jenar Ajaran Syekh Siti Jenar dikenal sebagai ajaran ilmu kebatinan. Suatu ajaran yang menekankan aspek... Abu Mihjan Atsaqafi: Orang Mengira Dia Malaikat Jibril Sosok Abu Mihjan Atsaqofi, adalah pribadi yang matang ditempa keimanan, walaupun kemaksiatan pernah dilakukannya.... Umair Bin Wahab, Tunduk Pada Kebenaran, Berserah Diri dan Tidak Sombong Umair bin Wahab dahulu adalah seorang penyembah berhala yang musyrik, tidak mengenal Allah, bahkan... Iyas Bin Muawiyah, Kisah Hidupnya Yang Tiada Duanya “Keberanian ‘Amr ditambah ketoleransian Hatim ditambah kelemahlembutan Ahnaf ditambah kecerdasan Iyas.”(Abu Tammam) Semalaman Amirul... Maulana Abdulmalik Israel, Yahudi Penyebar Islam Tanah Jawa ilustrasi Tahukah kita, bahwa ada seorang etnis Yahudi kelahiran Andalusia pada abad kelima belas... Syaikh Izzudin Al-Qassam, nama sayap militer gerakan perlawanan Islam Hamas Kebanyakan orang tahu bagaimana kota Jenin, yang oleh jenderal IDF di sebut sebagai kota... Sunan Giri, Pengembaraannya Ke Samudra Pasai Ia memiliki nama kecil Raden Paku, alias Muhammad Ainul Yakin. Sunan Giri lahir di... Umar bin Abdul Aziz Dan Penguburannya Hidup-Hidup Kejadian ini terjadi pada masa Al-Walid bin Abdul Malik, saat dihadirkan dimajelisnya seorang laki-laki... Uns binti Abdul Karim, Puteri Bangsawan Pendamping Ibnu Hajar Al-Atsqolani Nama Ibnu Hajar Al-Atsqolani adalah nama yang sudah tidak asing lagi, seorang ulama besar... Maulana Malik Ibrahim Menyebarkan Islam di Tanah Jawa "Walisongo" berarti sembilan orang wali. Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri,... Nasibah: Jangan Halangi Aku Membela Rasulullah Hari itu Nasibah tengah berada di dapur. Suaminya, Said tengah beristirahat di kamar tidur.... Utsman bin Affan: Kelembutan Jiwa Yang Membuat Nabi dan Malaikat Malu Kepadanya SEANDAINYA MASIH ADA LAGI, NISCAYA SEMUA CAHAYA AKAN DIBERIKAN UNTUKNYA "Seandainya masih ada putriku... Ali Bin Abi Thalib: Kecerdasan Yang Membuat Agama Terasa Indah AKU ADALAH MUSLIM, BUKAN SYI'AH BUKAN SUNNI Ali bukanlah milik syi'ah dan Utsman pun... Imam Abu Hanifah, Kekuatan Ibadah Asy-Syahid Ulama kelahiran tahun 80 Hijriyah ini mempunyai nama asli An-Nu’man bin Zauthi At-Taimi. Tempat... Tsabit bin Ibrahim Dan Apel Merah Pembawa Berkah Seorang lelaki yang saleh bernama Tsabit bin Ibrahim sedang berjalan di pinggiran kota Kufah.... Muhammad Bin Maslamah Sang eksekutor penghina Rasulullah Dia adalah sahabat diantara orang orang yang sholeh dan sebaik - baik manusia yang... Thufail bin Amru: Wajahnya Memancarkan Kemuliaan Kisah seorang sahabat yang jarang terdengar dan dikisahkan dengan kemuliaan Allah telah diberi petunjuk... Imam Ath-Thabari, Tidak Mau Menerima Hadiah Kecuali Ia Mampu Membalas Nama beliau Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Ghalib. Orang-orang sekitar beliau... Ummu Ma'bad, Si Wanita Tua Yang Menyaksikan Mukjizat Rasul September 622 M. Secara diam-diam, Rasulullah SAW bersama Abu Bakar RA, Amir bin Fahira... Ibnu Sirin: Budak Yang Menjadi Orang Mulia Islam menjadikan seorang budak menjadi mulia. Tidak ada agama yang dapat memuliakan budak, kecuali... Malik As Saleh, Sang Raja Pasai Penyebar Islam di Asia Tenggara Sebelum Dinasti Usmaniyah (Ottoman) di Turki berdiri pada 699-1341 H atau bertepatan dengan tahun... Imam Asy-Syafi'i, Sang Teladan Nama beliau rahimahullah adalah Muhammad, dan kunyahnya Abu ‘Abdillah. Nama lengkap beliau adalah Abu... Thariq bin Ziyad, Sang Penakluk Spanyol Thariq bin Ziyad bin Abdullah bin Walgho bin Walfajun bin Niber Ghasin bin Walhas... Umar bin Khaththab, Nyaris Membunuh Nabi dan Nyaris Menjadi Nabi NYARIS MEMBUNUH NABI Umar bin Khaththab adalah sosok yang pernah mengecap masa jahiliyah. Ia... Iskandar Zulkarnaen, Sang Raja Muslim Yang Saleh Dan Perkasa Dialah Raja Muslim yang sangat berkuasa namun saleh. Daerah taklukannya membentang dari bumi bagian... Usamah Bin Zaid bin Haritsah – Panglima Perang Termuda Tahun ketujuh sebelum hijrah. Ketika itu Rasulullah saw. sedang susah karena tindakan kaum Qurasy... Abdullah bin Umar: Penyayang Fakir Miskin dan Anak Yatim Abdullah bin Umar bin Khattab atau sering disebut Abdullah bin Umar atau Ibnu Umar... Zaid bin Haritsah – Menukar Keluarga Demi Berada di sisi Rasulullah Tampang dan perawakannya biasa saja, pendek dengan kulit coklat kemerah-merahan, dan hidung yang agak... Mush'ab bin Umair, Safir Al-Islam (Duta Islam) Nama sebenaranya adalah Mush’ab bin ‘Umair bin Hasyim bin Abdu Manaf al-‘Abdary al-Qursy. Digelari... Biografi Harun Yahya Harun Yahya adalah nama pena Adnan Oktar yang lahir di Ankara pada tahun 1956.... Biografi Ibnu Khaldun Nama lengkapnya adalah Waliuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Abi Bakar Muhammad bin... Asma Binti Ma'd, Akhwat Mukminah Yang Mendapat Berkah Rasulullah Beliau adalah Asma’ binti Ma`d bin Tamim bin Al-Haris bin Ka`ab Bin Malik bin... Atha Bin Ani Rabah, Sang Pemilik Fatwa di Masjidil Haram “Saya tidak melihat orang yang mencari ilmu karena Allah, kecuali tiga orang yakni: ‘Atha’,... Ali bin Abi Thalib r.a, Zuhud dan Sederhana Nama dan Nasab beliau: Nama Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muththalib bin Hasyim.... Keteguhan Sikap Imam Hambali Ucapan-ucapan Imam Hambali tidak menghentikan cambuk sang algojo hingga lebih 20 cambuk menghantam punggungnya.... Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawy Sang Pencerah Islam Pada awal abad ke-20, di Sumatera Barat ditandai dengan periode yang penuh pergolakan sosial... TOKOH Imam Al-Ghazali, Hujjah Al-Islam Karya Imam Al-Ghazali tidak hanya mendahului zamannya, tetapi juga melampui pengetahuan kontemporer mengenai masalah-masalah tersebut. Pada waktu opini disampaikan secara tertulis, dipisahkan apakah indoktrinasi (jelas maupun terselubung) diinginkan atau sebaliknya, juga apakah mutlak atau tidak. Imam Al-Ghazali tidak hanya menjelaskan apakah orang-orang yang menciptakan kepercayaan, kemungkinan dalam keadaan terobsesi; dengan jelas ia menyatakan, sesuai dengan prinsip-prinsip Sufi, bahwa hal itu bukannya tidak dapat dielakkan secara mutlak, tetapi menegaskan bahwa hal itu esensial untuk manusia agar dapat mengenalinya. Buku-bukunya dibakar oleh kaum fanatik Mediteranian dari Spanyol sampai Syria. Sekarang ini memang tidak dilempar ke dalam api, tetapi pengaruhnya, kecuali diantara kaum Sufi, mulai melemah; buku-buku tersebut tidak lagi banyak dibaca. Menurutnya, perbedaan antara opini dan pengetahuan adalah sesuatu yang dapat hilang dengan mudah. Ketika hal ini terjadi, merupakan kewajiban atas mereka yang mengetahui perbedaan tersebut untuk menjelaskannya sebisa mungkin. Kendati penemuan-penemuan, psikologi dan ilmu pengetahuan Imam Al-Ghazali, dihargai secara luas oleh bermacam kalangan akademis, tetapi tidak diperhatikan sebagaimana mestinya, karena ia (Al-Ghazali) secara spesifik menyangkal metode ilmiah atau logika sebagai sumber asli atau awal. Ia berada pada pengetahuannya melalui pendidikan Sufismenya, diantara kaum Sufi, dan melalui bentuk pemahaman langsung tentang kebenaran yang sama sekali tidak berhubungan dengan intelektual secara mekanis. Tentu saja, hal ini membuatnya berada di luar lingkaran kalangan ilmuwan. Apa yang lebih menimbulkan penasaran adalah bahwa temuan-temuannya begitu menakjubkan hingga orang akan berpikir, bahwa para penyelidik ingin mengetahui bagaimana dia telah menempuh atau mendapatkannya. 'Mistisisme' dijuluki dengan sebutan yang buruk seperti seekor anjing dalam sebuah peribahasa, jika tidak dapat digantung, setidaknya boleh diabaikan. Ini merupakan ukuran pelajaran psikologi: terimalah penemuan seseorang jika engkau tidak dapat menyangkalnya, sebaliknya abaikan metodenya jika tidak mengikuti keyakinanmu akan metode. Jika Imam Al-Ghazali tidak menghasilkan karya yang bermanfaat, secara alamiah ia akan dihargai hanya sebagai ahli mistik, dan membuktikan bahwa mistisisme tidak produktif, secara edukatif maupun sosial. Pengaruh Imam Al-Ghazali pada pemikiran Barat diakui sangat besar dalam semua sisi. Tetapi pengaruh itu sendiri menunjukkan hasil suatu pengondisian; para filsuf Kristen abad pertengahan yang telah banyak mengadopsi gagasan Al-Ghazali secara sangat selektif, sepenuhnya mengabaikan bagian-bagian yang telah memperlakukan kegiatan indoktrinasi mereka. Upaya membawa cara pemikiran al-Ghazali kepada audiens yang lebih luas, daripada kepada Sufi yang terhitung kecil jumlahnya, merupakan perbedaan final antara keyakinan dan obsesi. Ia menekankan peran pendidikan dalam penanaman keyakinan religius, dan mengajak pembacanya untuk mengamati keterlibatan suatu mekanisme. Ia bersikeras pada penjelasan, bahwa mereka yang terpelajar, mungkin saja dan bahkan sering, menjadi bodoh fanatik, dan terobsesi. Ia menegaskan bahwa, disamping mempunyai informasi serta dapat mereproduksinya, terdapat suatu pengetahuan serupa, yang terjadi pada bentuk pemikiran manusia yang lebih tinggi. Kebiasaan mengacaukan opini dan pengetahuan, adalah kebiasaan yang sering dijumpai setiap hari pada saat ini, Imam Al-Ghazali menganggapnya seperti wabah penyakit. Dalam memandang semua ini, dengan ilustrasi berlimpah serta dalam sebuah atmosfir yang tidak kondusif bagi sikap-sikap ilmiah, Imam Al-Ghazali tidak hanya memainkan peranan sebagai seorang ahli diagnosa. Ia telah memperoleh pengetahuannya sendiri dalam sikap aufistik, dan menyadari bahwa pemahaman lebih tinggi—menjadi seorang Sufi—hanya mungkin bagi orang-orang yang dapat melihat dan menghindari fenomena yang digambarkannya. Imam Al-Ghazali telah menghasilkan sejumlah buku dan menerbitkan banyak ajaran. Kontribusinya terhadap pemikiran manusia dan relevansi gagasan-gagasannya, ratusan tahun kemudian tidak diragukan lagi. Mari kita perbaiki sebagian kelalaian pendahulu-pendahulu kita, dengan melihat apa yang dikatakannya tentang metode. Apakah yang dimaksud dengan 'Cara Al-Ghazali'? Apa yang harus dilakukan seseorang agar menyukainya, orang yang diakui sebagai salah seorang tokoh besar dunia bidang filsafat dan psikologi? Menyinggung Tarekat, Imam Al-Ghazali berkata, "Seorang manusia bukanlah manusia jika tendensinya meliputi kesenangan diri, ketamakan, amarah dan menyerang orang lain." Ia mengatakan, seorang murid harus mengurangi sampai batas minimun, perhatiannya terhadap hal-hal biasa seperti masyarakat dan lingkungannya, karena kapasitas perhatian (sangatlah) terbatas. Seorang murid, lanjut Al-Ghazali, haruslah menghargai guru seperti seorang dokter yang tahu cara mengobati pasien. Ia akan melayani gurunya. Kaum Sufi mengajar dengan cara yang tidak diharapkan. Seorang dokter berpengalaman akan menentukan sebuah perlakuan-perlakuan tertentu dengan benar. "Kendati pengamat luar mungkin saja sangat terpesona terhadap apa yang ia katakan dan lakukan; ia akan gagal melihat pentingnya atau relevansi prosedur yang diikuti," ujarnya. Inilah mengapa, tidak mungkin bagi murid dapat mengajukan pertanyaan yang benar pada waktu yang tepat. Tetapi guru tahu apa dan kapan seseorang dapat mengerti. Imam al-Ghazali menekankan pada hubungan dan juga perbedaan antara kontak sosial atau kontak yang bersifat pengalihan dari orang-orang, dan kontak yang lebih tinggi. "Apa yang menghalangi kemajuan individu dan sebuah kelompok orang-orang, dari permulaan yang patut dipuji, adalah proses stabilisasi mereka sendiri terhadap pengulangan (repetisi) dan basis sosial apa yang tersembunyi," katanya. Terkait dengan cinta dan ketertarikan diri, Al-Ghazali mengatakan, jika seseorang mencintai orang lain karena memberinya kesenangan, seharusnya ia tidak menganggap bahwa ia mencintai orang tersebut sama sekali. "Cinta pada kenyataannya adalah—kendati hal ini tidak disadari—ditujukan pada kesenangan." "Sumber kesenangan merupakan sasaran perhatian sekunder, dan hal itu dirasakan hanya karena persepsi mengenai kesenangan tidak cukup baik dikembangkan untuk mengenali dan menggambarkan perasaan yang sebenarnya," jelasnya. republika.co.id Sumber: Jalan Sufi: Reportase Dunia Makrifat oleh Idries Shah Artikel Terkait Abu Hamid Al-Ghazali Zainab Al-Ghazali, Gigih Melawan Sekularisme < Prev Next > INDEX - BERITA NASIONAL Buyung: Reformasi Telah Gagal 26 Ribu Manuskrip Kuno Indonesia Dibeli ... Pilot: Terbang di Indonesia Seperti di '... 'Jangan Sebar Foto-Foto Korban Sukhoi' Pengamat: SBY Akui Terganggu Dualisme Me... INDEX - BERITA INTERNASIONAL Saudi Bantah Tuduhan Al Ikhwan Soal Muba... Unjuk Kekuatan, Ikhwan Bentuk Rantai Man... PM Turki: Harus Ada 3000 Pengamat di Sur... Undang Raja Bahrain, Ratu Inggris Dikeca... Hollande: Pasukan Prancis Secepatnya Hen... INDEX - ARTIKEL UMUM Parade Gay di Georgia dan Rusia Berakhir... Makin Banyak Remaja Amerika, Tinggalkan ... Kalender Maya Ternyata Tidak Ramalkan Ki... Kuil dari Zaman Nabi Daud Ditemukan di J... Kristen Pecah Pendapat Soal Obama yang D... INDEX - KESEHATAN Berapa Lama Lemak Makanan Capai Pinggang... Makanan Kedaluwarsa, Masih Bolehkah Dima... Baiknya Minum Jeruk Nipis atau Lemon? Konsumsilah Daging Agar Otak Tak Menciut Minuman 'Sehat' Kadar Gulanya Tak Baik u... INDEX - TEKNOLOGI Iran Berencana Menggugat Google Samsung Galaxy S III Sudah Dipesan 9 Jut... Keselamatan Terbang Rusia Terburuk di Du... Sheryl Sandberg, Wanita di Balik Kesukse... Nvidia Bikin Grafis Untuk Game Berbasis ... INDEX - BERITA UMRAH DAN HAJI Jamaah Non-kuota Dilarang Tempati Tenda ... Diskusi di Halaman Masjid Nabawi Kemenag Terkejut, Sewa Pemondokan Haji N... Pendaftar Haji Lansia Bisa Langsung Bera... Penyelenggara Umroh Keluhkan Pemain Tida... INDEX - ARTIKEL | TUNTUNAN UMRAH DAN HAJI Shalat sebagai Bekal Haji Zakat dan Sedekah sebagai Ongkos Naik Ha... Haji, Taruhan Rohani Terbesar Ironi Ibadah Haji Ibadah Haji, Mematikan Diri Sebelum Mati INDEX - ASMA ALLAH AR RAHMAAN | AR RAHIIM AL MALIK | YANG MAHA RAJA AL QUDDUUS | YANG MAHA SUCI AS SALAAM | YANG MAHA SEJAHTERA AL MU’MIN | YANG MAHA TERPERCAYA INDEX - ARTIKEL | TUNTUNAN RAMADHAN Fiqh As-Shiyam, Memahami Fikih Puasa Fadhail Al-Auqat, Keutamaan Waktu Fikih Muslimah: Hukum Zakat Fitrah Bayi ... Menggabung Niat Puasa Syawal dengan Qadh... Idul Fitri dan Asketisme Sosial INDEX - EKONOMI, BISNIS DAN KEUANGAN Rencana Pemerintah Menambah PNS Dianggap... Simak Enam Kriteria Properti Layak Inves... BP Migas Lawan Usul Pembubaran, Ini Alas... Denmark Beri Label Produk Pemukiman Yahu... Produksi AS Melimpah, Ekspor Kayu Bisa M... INDEX - BISNIS DAN PELUANG Budidaya Kepiting Soka dengan Cangkak Lu... Bisnis Jasa Binatu Masih Tetap Laku Peluang Bisnis dari Renyahnya Keripik Be... Berbisnis Mainan Edukatif Omzet Keripik Setan Ngamprah Rp 60 Juta ... INDEX - MOTIVASI Work Smart & Work Hard Maaf, Waktu Anda Habis Don’t Open Your Mouth When … The Biggest Battle Menangani Amarah dan Hinaan INDEX - KARIR Bahasa Tubuh yang Harus Diperhatikan Saa... Cara Sukses Menjadi Freelancer 3 Cara Memilih Bidang Usaha 5 Langkah Pertama terhadap Ide Work is Where You Play INDEX - MANAJEMEN Menyoal Budaya Perusahaan dalam Startup Kapan Sebuah Usaha Tidak Bisa Lagi Diseb... "I CAN" Is 100 Times More Important Than... Mengenal Kepuasan Kerja (Job Satisfactio... Kristal Kepercayaan INDEX - RUMAH TANGGA 5 Dampak Buruk Ketika Istri Selalu Mau T... Enam Rahasia Menciptakan Kamar Tidur Sup... Bahagiakan Suami Tercinta? Begini Carany... Penyebab Konflik Finansial dalam Pernika... Lima Mitos Investasi yang Menyesatkan INDEX - ORANGTUA & ANAK Orang Tua Bijak sesuai Al-Quran Pendidikan Anak sesuai Al-Quran Biarkan Anak Kita Tumbuh dan Berkembang Bagaimana Menghadapi Anak yang Terlalu C... Anak Suka Berebut Mainan? Inilah Cara Me... INDEX - PEREMPUAN Penuhi Gizi Ibu Pasca Persalinan Hati-hati Alergi Pembalut Picu "Vulvitis... Ibu Merokok Sebabkan Anak Asma Pengobatan Kesuburan Bayi Rentan Terhada... Aktivitas yang Ampuh Usir Selulit INDEX - BALITA | CHILDHOOD Menguak Masa Penentu Kualitas Otak Buah ... 3 Benda yang Sering Bikin Balita Cedera Optimalkan Masa Tumbuh Kembang Anak Lewa... Siasat Redakan Nyeri Bayi Saat Tumbuh Gi... 15 Juta Bayi Prematur Lahir Setiap Tahun... INDEX - MENGENAL INVESTASI Membangun Usaha, Seperti Membangun Kapal... Emas, Satu-satunya Aset yang Riil? Memilih KPR Bank Syariah Gadai Emas untuk Investasi Bukan Spekula... Harga Tak Menentu, Ini Tips Investasi Em... INDEX - FIQH EKONOMI, BISNIS DAN KEUANGAN Riba dan Makanan Haram Menutup Semua Pin... Mewaspadai Bahaya Berhutang Jual Beli As Salam Saham Merugi, Bagaimana Hitung Zakatnya? Bolehkah Kredit Mobil dengan Disertai As... INDEX - EKONOMI, BISNIS DAN KEUANGAN SYARIAH Bisnis Waralaba Menurut Syariat Islam Alternatif Hifzhul Maal Anti Sistem Dajj... Market Failure Kapitalisme, Krisis Eropa... Khazanah Ekonomi Islam: Baitul Mal La Dharara Wa La Dhirara: Agar Harimau T... INDEX - ARTIKEL PILIHAN Jiwa Kuat dan Dinamis dengan Bersabar Kampanye Deradikalisasi dan Kepentingan ... Memilih Mendidik Umat Atau Merebut Kekua... Rezeki Berawal Ingat! Kematian Tak Pernah Sungkan dan T... INDEX - HARI JUMAT Beginilah Dimensi Shalat Sepertiga Agama Syarat Diterimanya Ibadah dalam Islam Bu... Iblis Datang dari Muka, Belakang, Kanan,... 4 Alasan Hari Jumat Begitu Penting Bagi ... INDEX - DZIKIR Biasakanlah Dzikir, Karena Dzikir Itu ad... Cerdas Dalam Berdzikir 5 Keutamaan Membaca La ilahaillah Iblis Datang dari Muka, Belakang, Kanan,... IHSAN adalah Tertinggi dan Terbaik INDEX - DOA Misteri Doa Mustajab di Hari Jumat Jangan Malas untuk Ber-doa Ampunan dan Afiat Doa Bila Tertimpa Sesuatu yang Tidak Dii... Agar Hati Tetap Hidup, Jagalah dengan Do... INDEX - SHALAWAT Bacaan Shalawat yang Benar dalam Tasyahu... Al Wasilah (Perantaraan) Lafadz-lafadz Shalawat dan Penjelasannya Tawassul yang Dibolehkan dan yang Terlar... Penjelasan Shalawat Allah atas Nabi INDEX - ZIARAH Hukum Memindahkan Makam atau Kuburan Penyabab Seseorang Mendapatkan Azab Kubu... Alam Kubur Itu Benar Adanya Seringlah Berziarah Kubur Hukum Shalat di Masjid Nabawi dimana ter... INDEX - DAJJAL Illuminati dan Bahayanya Ciri-ciri Dajjal Menurut Rasulullah SAW Gerbang Lod: Inilah Tempat Penaklukan Da... Dajjal: Dari Zionisme Hingga Dolar? Benarkah Dajjal Berusia 4.000 Tahun? INDEX - KIAMAT Al-Ghazali: Pengetahuan tentang Akhirat Nasehat Kematian Umar Bin Abdul Aziz Calon Penghuni Surga Pergilah Ke Negeri Yang Kekal Enam Pesan Ahli Surga INDEX - TERJEMAH AL-QURAN 001-AL FATIHAH (PEMBUKAAN) 002-AL BAQARAH (SAPI BETINA) 003 – ALI IMRAN (KELUARGA IMRAN) 004 – AN NISAA’ (PEREMPUAN-PEREMPU... 005 – AL MAAIDAH (HIDANGAN) INDEX - INDEKS AL-QURAN INDEKS AGAMA INDEKS AKAL INDEKS KIAMAT:AKHIRAT (2) INDEKS KIAMAT:AKHIRAT (1) INDEKS AMAL INDEX - ARTIKEL AL-QURAN Melacak Sejarah Penerjemahan Al-Quran Prinsip Dasar Dalam Memahami Al-Quran Konsultasi dengan Al-Quran Mukjizat Al-Quran: Tetang Mengembangnya ... Mukjizat Al-Quran: Tentang Kadar Hujan INDEX - NABI MUHAMMAD SAW Sejarah Hidup Muhammad Saw: Baiat Saqifa... Sejarah Hidup Muhammad Saw: Umar tak Per... Sejarah Hidup Muhammad Saw: Pemakaman Ra... Tangisan-Tangisan Nabi Muhammad Saw Tiga Moral Kepemimpinan Rasulullah Saw INDEX - ULUMUL HADITS Empat Kitab Hadis Terbaik Mengenal Beragam Jenis Kitab Hadis Ada Dua Kelompok Penyebar Hadis Palsu Hadits Ahad Bisa Memberikan Faedah Ilmu ... Aqidah Imam Empat Adalah Satu INDEX - USHUL FIQIH Studi Fiqh & Syariat Islam: Kritik Panda... Maratib Al-Ijma, Inventarisasi Konsensus... Antara Fiqh Pergerakan VS Fiqh Tekstual Tapal Batas Pembaruan Fikih Islam Nasakh dan Mansukh INDEX - INDEKS HADITS INDEKS AGAMA INDEKS AKAL INDEKS AL-QURAN INDEKS AMAL INDEKS AMPUNAN INDEX - SYARIAH AKIDAH AKHLAK IBADAH Menjaga Diri dari Sifat Serakah Hamba yang Mampu Menahan Marah Bersedakah kepada Orang yang Memberi Suap yang Dibolehkan Agama Jiwa Kuat dan Dinamis dengan Bersabar INDEX - ARTIKEL ISLAMI Berkontribusi Agar Yang Sedikit Menjadi ... Kampanye Deradikalisasi dan Kepentingan ... Memilih Mendidik Umat Atau Merebut Kekua... Dilema Nikah Siri Dari Embargo Ke Organik … INDEX - ISLAM INDONESIA Ratusan Banser NU Terima Pelatihan untuk... Staf Khusus Dalai Lama Kunjungi Ponpes A... NU: Pelarangan Lady Gaga Berlebihan Bangsa Indonesia Sedang Hadapi Krisis Ul... Partai Islam Cegah Legalisasi Nikah Seje... INDEX - DUNIA ISLAM Saudi Larang Gunakan Penanggalan Masehi Beberapa Masjid di Tunisia Serukan Para ... Wali Kota Muslim Pertama di Leicester Di... Turki akan Bangun Masjid dan Pusat Perad... CBS: Turki di Bawah Pengaruh Cendikiawan... INDEX - SEJARAH ISLAM DUNIA Benteng Aleppo, Saksi Kehebatan Arsitekt... Makkah diantara Kota-kota Tertua Dunia Wasith: Kota Peradaban Umayyah Dinasti-Dinasti Islam di Negeri Hindusta... Islam di Guyana: Geliat Keislaman di Pes... INDEX - TOKOH Hujjatul Islam: Ahmad Marzuki Al-Batawi,... Jabir Ibn Hayyan, Bapak Sains Modern Hujjatul Islam: Al-Farabi, Pemikir Besar... Hujjatul Islam: Syekh Abdul Rauf Al-Sing... Tahukah anda Siapa Pembunuh Abu Jahal? INDEX - MUALAF Shariffa Carlo, dari Benci Berubah Cinta... Helena: Islam Seiring Sejalan dengan Ilm... Abdur Rahim Green: "Setelah Menolak Isla... Nourdeen Wildeman, Menjadi Muslim sebelu... Eric Hensel, Perjalanannya ke Negara-Neg... INDEX - MUTIARA HIKMAH ALLAH SWT AL-QUR’ANUL KARIM NABI MUHAMMAD SAW AGAMA ISLAM ALLAH DAN HAMBA Copyright© 2007 - 2012 Fiqhislam.com Recomended Browser

al ghozali filsafat

JUN 15 Ikhtisar Filosof dan Pemikiran Politik Ikhtisar Filosof dan Pemikiran Politik Ikhtisar Pemikiran Politik Islam Zaman Ikhtisar Pemikiran Politik Non Islam ▬ Zaman Klasik Yunani Kuno Pemikiran Politik Socrates Pokok - Pokok Pemikiran Socrates : Tujuan hidup manusia adalah memperoleh kebahagiaan (eaudaemonia) Kebahagiaan dapat diperoleh dengan keutamaan (arate) Untuk mengetahui apa dan bagaimana arate kita itu, harus kita ketahui dengan pengetahuan (episteme) Jadi keutumaan (arate) adalah pengetahuan (episteme) Dalam kajian politik Socrates lebih perhatian kepada kemasyarakatan dan kenegaraan warga Yunani. Inti dari kajian politik nya adalah : Negara atau polis sering mengalami pergantian bentuk pemerintahan, dari monarki ke aristokrasi, dan dari tirani ke demokrasi, Kajian masalah-masalah politik ( terutama di anthena ) lebih mengutamakan dan diletakkan dalam kerangka dialog dan argumentasi bukan pada perang atau skekerasan senjata, Negara identik dengan masyarakat , masalah pergaulan bersama dan kehidupan adalah masalah negara, politik mencakup segenap kehidupan manusia, Perhatian terhadap masalah umum dan bersama relative mendapatkan perhatian yang besar, karena aktivitas masyarakat lebih banyak di luar rumah atau tempat umum. Pemikiran Politik Plato Pemikiran-pemikiran plato : Kitab Politeia membicarakan masalah manusia sebagai suatu keseluruhan, segala aspek diri manusia itu dalam hubungannya dengan masyarakat, malah dalam hubungannya pula dengan jagat raya. Kitab tersebut menguraikan ajaran-ajaran praktis dalam pengertian ajaran-ajaran yang perlu dan harus diwujudkan. Dalam Kitab tersebut membicarakan empat masalah besar : · Metafisika Mencari dan membiarkan apa sebenarnya hakikat segala yang ada. · Etika Tentang sikap yang benar dan baik, dan sebaliknya · Pendidikan Pendidikan yang harus dijalani seseorang dalam hidup ini. · Pemerintahan Pemerintahan yang seharusnya, yang ideal. Kitab lain yang ditulis Plato adalah Kitab Hukum (Nomoi), yang tidak menempatkan penguasa diatas hukum melainkan sebagai pengemban dan penjaga hukum itu sendiri, sebagai hambanya. Hukum menurut Plato sebagai sesuatu yang menangani segenap segi hidup, termasuk segi-segi moral dan hukumpun merupakan suatu cara pendidikan yang pelaksanaannya lebih tergantung pada kesadara dan bukan pada hukuman. Pemikiran Politik Aristoteles Menurut Aristoteles ada dua sebab sehingga milik menjadi amat penting dalam bernegara, yaitu : Milik kemungkinan seseorang untuk lebih mencurahkan perhatian kepada masalah-masalah umum, terutama tentang masyarakat. Milik memungkinkan seseorang mempunyai waktu senggang yang disebut leisure, sebagai syarat bagi seseorang untuk dapat melakukan fungsinya sebagai warga Negara. Milik adalah alat dan bukan tujuan Pandangan Aristoteles terhadap milik itu dikembangkan pada konsisten Negara yang ideal yaitu campuran dari oligarki, yaitu pemerintahan orang-orang tertentu berdasar pada harta, darah atau turunan, kedudukan, pendidikan dan sebagainya. Karya Aristoteles yang berjudul politics, dalam buku ini Aristoteles mengungkapkan bahwa setiap orang yang mendirikan negara adalah dermawan terbesar. Negara adalah persatuan keluarga-keluarga, desa-desa dalam kehidupan sempurna. Ada tiga macam pemerintahan yang baik yaitu monarki, aristokrasi, dan pemerintahan konstitusional (atau polity ) dan ada tiga macam pemerintahan yang buruk yaitu tirani, oligarki, dan demokrasi. Juga ada banyak bentuk pemerintahan campuran yang bersifat tengah-tengah. Monarki lebih baik disbanding aristokrasi, dan aristokrasi lebih baik ketimbang polity. Namun bentuk pemerintahan yang terbaik adalah bencana yang terburuk. Demokrasi adalah pemerintahan yang orang banyak, yang berdasar pada jumlah. Dasar sosial konstitusi yang ideal adalah adanya kelas menengah yang luas, lebih luas daripada kelas mewah, tetapi lebih luas dari kelas yang miskin. Romawi Kuno Ambrosius (339 – 397 M) Santo Ambrosius segera dan dengan tegas menghentikan ajaran sesat di Milano. Sesungguhnya ia bergerak dengan lebih realistik dan penuh pertimbangan, karena ia tidak punya banyak masalah dengan Arianisme yang kuat pengaruhnya khususnya di antara kaum gerejawan dan kalangan atas masyarakat. Ia menerapkan pengetahuannya yang baru sebagai pengkhotbah, sambil memusatkan perhatian pada eksegesis Perjanjian Lama, dan kecakapan retorikanya yang mengesankan Augustinus Hippo, yang saat itu menganggap remeh para pengkhotbah Kristen. Agustinus (354 – 430 M) Agustinus menulis buku yang berjudul De Civitate dei yang berarti The city of God. Dalam bahasa latin, civitas berarti kota tetapi pada masa agustinus dia berarti negara atau disebut masyarakat. Buku ini memuat pandangan agustinus tentangfilsafat sosial Kristen, berdasarkan kenyataan inilah dapat disebut bahwa metode berfikir agustinus bukanlah metode berpikir ilmiah, sebab ia menyandarkan seluruh filsafat sosialnya dari alkitab khususnya kitab perjanjian lama dan ajaran-ajaran gereja. Sekalipun demikian, agustinus telah menunjukkan suatu pemikiran filsafat yang sangat baik, dan menguraikan sejarah perjalanan umat manusia yang didukung oleh alkitab. Metode berpikir agustinus bertitik tolak dari agama dan ilmiah, dan berusaha untuk menunjukkan bagaimana menilai agama secara benar dan secara sosial. Metode berpikir demikian inilah member pengaruh besar terhadap gereja pada abad pertengahan, dan juga gereja katolik dikemudian hari. Bahkan member pengaruh pada banyak gereja yang menganut aliran protestan. Gregorius (330 – 390 M) Gregorius adalah Paus pertama yang memiliki latar belakang biarawan. Gregorius dianggap baik sebagai Bapa Gereja Latin terakhir dan sebagai seorang Doktor Gereja. Piagam Madinah Nabi memproklamirkan Islam sebagai agama yang dimulai dari kata ”tidak”. Hal ini terlihat dalam kalimat persaksian (syahadah) ”tidak ada tuhan”. Karena Islam hadir sebagai antitesis dari sistem kepercayaan dan struktur sosial politeistik, Islam tidak pernah lepas dari konflik. Bahkan, pada awalnya Islam tidak mampu berkembang secara signifikan di Mekkah karena perlawanan dari masyarakat politeis Mekkah. Konflik antara umat Islam awal dengan masyarakat politeis Mekkah disebabkan ajaran Islam yang menawarkan sebuah sistem nilai, kepercayaan, dengan segenap implikasi sosialnya dianggap masyarakat politeis Mekkah sebagai bentuk ”pemberontakan” bukan hanya terhadap sistem kepercayaan lama tetapi juga mengancam struktur sosial. Madinah pun tengah mengalami konflik panjang. Peperangan dan konflik di Madinah itu berlangsung selama 120 tahun. Kondisi tersebut membuat masyarakat Madinah lelah dan penat dengan konflik. Titik jenuh berkonflik hingga frustasi sosial tersebut memunculkan mimpi-mimpi mesianistik berupa harapan warga Madinah akan datangnya sang penyelamat sebab melalui dirinya sendiri dan kekuatan sosial yang ada, Madinah tidak mungkin dapat menciptakan perdamaian dan stabilitas. Karena peperangan tersebut, Madinah mengalami stagnasi ekonomi yang berkesinambungan, bahkan menimbulkan konflik-konflik baru. Pada saat periode kritis inilah muncul ”orang asing” yang menunjukkan kepada kelompok-kelompok tersebut bagaimana hidup berdampingan secara damai dalam tataran kemuliaan, mengundang setiap individu untuk hidup menurut dasar-dasar hukum, dengan prinsip ”kamu adalah apa adanya kamu” (you are what yuo are). Nabi menjadi ”pihak luar” yang mencoba melakukan proyek pembentukan masyarakat yang damai di Madinah. Maka dibuatlah Piagam Madinah (bahasa Arab: shahifatul madinah) juga dikenal dengan sebutan Konstitusi Madinah, ialah sebuah dokumen yang disusun oleh Nabi Muhammad SAW, yang merupakan suatu perjanjian formal antara dirinya dengan semua suku-suku dan kaum-kaum penting di Yathrib kemudian bernama Madinah) di tahun 622. Dokumen tersebut disusun sejelas-jelasnya dengan tujuan utama untuk menghentikan pertentangan sengit antara Bani 'Aus dan Bani Khazraj di Madinah. Untuk itu dokumen tersebut menetapkan sejumlah hak-hak dan kewajiban-kewajiban bagi kaum Muslim, kaum Yahudi, dan komunitas-komunitas pagan Madinah; sehingga membuat mereka menjadi suatu kesatuan komunitas, yang dalam bahasa Arab disebut ummah. Zaman Pertengahan (476M-1453M) Imperialisme Gereja (910M-1378M) Kehidupan politik tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Sebagai warga negara yang baik kaum muda Katolik (umat Katolik) memiliki kewajiban ikut terlibat dalam memperjuangkan kebaikan umum (Bonum commune) yang merupakan tujuan politik Terdapat Nilai-nilai itu adalah: 1. Inklusif (non diskriminastif) 2. Preferential Option for the poor. 3. HAM. 4. Solidaritas dan subsidiaritas. 5. Bonum publicum/ Bonum commune. Nilai – nilai tersebut merupakan dasar visi politik umat Katolik yaitu membangun suatu tatanan politik yang adil, beradab dan mengabdi pada kepentingan umum terutama kelompok masyarakat yang dirugikan. Al Farabi (870 M) Al Farabi menyatakan bahwa terdapat dua sintesis konsep pemikiran politiknya. Yang pertama adalah konsep tentang Kota utama (Al-Madinah al-Fadhilah) dan konsep demokrasi dalam filsafat politik al-Farabi. Jejak pemikiran al-Farabi, tentang kota utama, sebenarnya dapat kita temukan pada Republic karya Plato. Istilah dan konsep kota yang digagas keduanya mirip, bahkan dapat dikatakan identik. Al-Farabi menyebut kota impiannya itu sebagai al-Madinah al-Fadilah. Sedangkan Plato menyebutnya Kallipolis (kota yang cantik atau fair) Empirisme Rasionalisme Averois (1123 M – 1198M) Averroisme adalah ajaran yang dikemukakan oleh Ibn Rushd dan para pengikutnya, sudah trend di abad Pertengahan. Ibn Rusyd adalah tokoh Islam yang sangat diakui baik di negara Barat maupun Timur. Sumbangan yang nyata adalah kritik terhadap dominasi Katollik Roma dalam peradaban Eropa. Bagi dia negara berada di bawah dominasi gereja, sehingga cenderung tida merdeka. Para pendukung ajaran ini mempertahankan bahwa dunia adalah kekal dan jiwa mati, dan menegakkan teori kebenaran ganda. Al Farabi (975 M – 1059M) al-Farabi membedakan negara menjadi lima kategori, yakni: · Pertama, negara utama (al-madinah al-fadhilah). Negara utama, sebagai suatu masyarakat yang sempurna (al-mujtami’ al- kamilah). · Kedua, negara sesat (al-madinah al-dhalalah), yaitu negara yang berdiri congkak di atas kebodohan rakyat tentang kebenaran. · Ketiga, negara rusak (al-madinah al-jahilah), yakni negara yang rakyatnya selalu mengikuti jalan kejahatan. · Keempat, negara imoril (al-madinah al-al-fusqah), yakni negara yang rakyatnya telah mengenal kebenaran mengenai tuhan, akhirat, dan kebahagiaan sejati. · Kelima, negara massa (al-madinah al-jami'ah). Dalam negara bentuk ini, rakyat cenderung serba bebas untuk berbuat semau gue. Awal Agama Protestan (Martin Luther dan Gereja Calvinisme) Gerakan Reformasi (Pembaharuan) yang dilakukan oleh Martin Luther bukanlah yang pertama kali terjadi di kalangan Gereja Katolik, sebab sebelumnya sudah ada gerakan-gerakan serupa. Calvinisme adalah sebuah sistem teologis dan pendekatan kepada kehidupan Kristen yang menekankan kedaulatan pemerintahan Allah atas segala sesuatu.[1] Gerakan ini dinamai sesuai dengan reformator Perancis Yohanes Calvin, sehingga kadang-kadang varian dari Kekristenan Protestan yang kadang-kadang disebut sebagai tradisi Hervormd, iman Hervormd, atau teologi Hervormd. Al Ghazali (1058 M – 1111M) Corak pemikiran politik Imam Al-Ghazali di latar belakangi oleh pengalaman-pengalaman Al-Ghazali dengan dunia kekuasaan pada masanya dan latar belakang keilmuannya yang mendunia. Hal yang menonjol dari sosok al-Ghazali adalah kepakarnnya dalam tasawwuf dan peningkatan spiritualitas. Di zaman al-Ghazali, praktik-praktik politik banyak yang menyimpang dari jalur syari’at, seperti korupsi, penyalah gunaan kekuasaan dan krisi ulama’. Kritik tajam Imam al-Ghazali pada ulama’ pada waktu itu adalah adanya ulama’-ulama’ yang terikat oleh ambisi duniawi. Ulama yang berfungsi sebagai penasihat penguasa tidak menjalankan misinya dengan baik. Ibnu Rusyd (1123 M – 1198M) Ibnu Rusyd sebagai seorang Rasionalis dan memiliki prinsip kebebasan aqal, menggunakan konsepsi kenegaraan yang dinamakan “Al-Jumhuriyah wa al-Ahkam” (Republik8 dan Hukum). Kedua nama yang tersimpul dalam konsepnya itu, mengandung dua unsur penting sebagai perasaan perpaduan ilmu dan amal, pengetahuan dan pekerjaan yang dilaluinya. Dalam pengembangan pikiran kenegaraan Ibnu Rusyd terkenal sebagai demokrat yang tulen, karena dia merupakan penganjur pikiran merdeka. Mardeka berfikir, Mardeka berbuat. Tegaknya pikiran secara bebas adalah ciri yang khas dari demokratis, tetapi pikiran bebas yang dikehendaki oleh Ibnu Rusyd bukanlah suatu kebebasan yang liar yang tidak mengikuti aturan. Kebebasan pikiran itu haruslah selaras dan sejalan dengan agama, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di dalam kehidupan kenegaraan. Ibn Taimiyah (1262 M – 1328M) pemikiran politik Ibn Taimiyah yang menitikberatkan pada urgensi politik dalam agama dan juga tentang islamisasi dalam politik. Menurutnya, inilah proyek Islam yang sesungguhnya. Ia beranggapan bahwa agama tidak dapat diamalkan tanpa kekuasaan politik. Tugas agama untuk memerintahkan pengikutnya agar senantiasa melakukan kebaikan dan mencegah kemungkaran, termasuk kewajiban-kewajiban lain yang telah ditetapkan Tuhan seperti Shalat berjamaah, Zakat, Haji, Hudûd dan menegakkan keadilan benar-benar tidak dapat teraplikasi kecuali melalui jalan pencapaian kekuasaan dan otoritas pemimpin/imam. Terkait dengan tugas yang diemban sebagai pemimpin/imam, maka sudahlah barang pasti bahwa pemimpin tersebut haruslah menegakkan amanat, karena jabatan pemimpin tersebut adalah amanat, dan karena amanat itulah maka seorang pemimpin tidak boleh bersikap dhalim. Ia harus berpegang teguh pada hudûd al-Syar‘iyyah yang berlaku pada seluruh lapisan masyarakat. Atas adanya urgensi kepemimpinan dan politik ini, Ibn Taimiyah mengkultuskan bahwa agama dan politik sangat terkait. Doktrin agama tidak dapat berjalan dengan baik tanpa didasari oleh sistem politik, dan politik tidak dapat memberikan aturan kenegaraan yang baik jika tidak dilandasi oleh agama. Tentu saja ini juga memberikan gambaran lain kepada kita akan dua eksistensi yang saling terhubung, yakni agama dan negara. Ia mengatakan,”Karena itu, sudah saatnya untuk mempertimbangkan keamiran sebagai salah satu bentuk beragama, yakni satu posisi yang dengannya seseorang dapat mendekatkan diri kepada Tuhan.” Badr Al Din Ibn Jama’ah (1244M-1333M) Pemikiran Badr Al Din Ibn Jama’ah menyatakan bahwa terdapat teori yang mendasari pergerakan politik Islam, Pan Islamisme yang merupakan politik yang lahir pada saat Perang Dunia II (April 1936) mengingkuti paham yang tertulis dalam al-a'mal al-Kamilah dari Jamal-al-Din Afghani Kemudian berkembang menjadi gerakan memperjuangkan untuk mempersatukan umat Islam di bawah satu negara Islam yang umumnya disebut kekhalifahan. Zaman Renaisans 1350-1600 Renaisans Niccolo Machiaveli (1469M-1527M) Inovasi Machiavelli dalam buku Discourses on Livy dan The Prince adalah memisahkan teori politik dari etika. Hal itu bertolakbelakang dengan tradisi barat yang mempelajari teori politik dan kebijakan sangat erat kaitannya dengan etika seperti pemikiran Aristoteles yang mendefinisikan politik sebagai perluasan dari etika. Saat itu, Machiavelli telah menggunakan istilah la stato, yang berasal dari istilah latin status, yang menunjuk pada ada dan berjalannya kekuasaan dalam arti yang memaksa, tidak menggunakan istilah dominium yang lebih menunjuk pada kekuasaan privat. Bagi Machiavelli, politik hanya berkaitan dengan satu hal semata, yaitu memperoleh dan mempertahankan kekuasaan. Hal lainnya, seperti agama dan moralitas, yang selama ini dikaitkan dengan politik sesungguhnya tidak memiliki hubungan mendasar dengan politik, kecuali bahwa agama dan moral tersebut membantu untuk mendapat dan mempertahankan politik. Jean Bodin (1576) seorang filsuf politik Perancis, memperkenalkan istilah “ilmu politik” (science politique). Tetapi karena ia seorang pengacara, pandangannya tentang “ilmu politik” terkait dengan organisasi dari lembaga yang mempunyai sangkut pautnya dengan hukum. Jamaluddin Al Afghani (1883M-1897M) Al Afgani menyatakan bahwa teori pemikiran politik Islam dapat didasari dengan dua teori yaitu : Pan Islamisme yang merupakan politik yang lahir pada saat Perang Dunia II (April 1936) mengingkuti paham yang tertulis dalam al-a'mal al-Kamilah dari Jamal-al-Din Afghani Kemudian berkembang menjadi gerakan memperjuangkan untuk mempersatukan umat Islam di bawah satu negara Islam yang umumnya disebut kekhalifahan. Islamisme sebagai paham politik alternatif dalam menyatukan negara-negara termasuk di daerah Mandat Britania atas Palestina yang mempunyai akar budaya dan tradisi yang berbeda dengan budaya dan tradisi Arab dalam tulisan di majalah al-'Urwat al-Wuthqa. Pembaharuan pemikiran yang dimunculkan Jamaluddin al-Afghani adalah : 1) Untuk mengembalikan kejayaan umat Islam di masa lalu dan sekaligus menghadapi dunia modern, umat Islam harus kembali kepada ajaran Islam yang murni, dan memahami Islam harus dengan rasio (pemikiran yang masuk akal) dan kebebasan. 2) Corak pemerintahan otokrasi dan absolut harus diganti dengan pemerintahan demokratis. Kepala negara harus bermusyawarah dengan pemuka masyarakat yang berpengalaman. 3) Kepala negara harus tunduk kepada undang-undang. 4) Kemunduran umat Islam dalam bidang politik disebabkan karena terjadinya perpecahan dalam umat Islam itu sendiri. 5) Tidak ada pemisahan antara agama dan politik. 6) Pan-Islamisme atau rasa solidaritas antara umat Islam harus dihidupkan kembali. Zaman Modern Thomas Hobbes(1640-1695) Perkembangan ilmu pengetahuan mempengaruhi pula cita politik manusia abad akal. Thomas Hobbes berpendapat bahwa segala sesuatu di dunia ini termasuk manusia terdiri dari bagian yang bergerak menurut hukum mekanisme yang telah pasti. Menurut Hobbes apapun di dunia ini termasuk masalah manusia masyarakat dan negara akan dapat dipahami sesempurna- sesempurnanya oleh akal manusia sebagaimana memahami suatu mekanisme, tulisan hobbes yang berjudul leviathan atau humman wealth common menunjukkan pengaruh bahwa manusia dan pergaulan hidup sebagai suatu mekanisme serta manusia yang penuh rasa takut dan hanya bertindak berdasar kepentingan sendiri. Pemikiran hobbes yang penting adalah mengenai perjanjian pertama (perjanjian masyarakat, kontrak sosial, social contract) atas pertimbangan kehidupan manusia mendorong manusia mengadakan perjanjian dengan yang lain untuk menyerahkan segera kekuatan dan kekuasaannya kepada seseorang dan atau majelis. Muhammad Abduh (1849M-1905M) Dalam pandangan Abduh, Islam tidak menetapkan suatu bentukpemerintahan. Jika bentuk khilafah masih tetap menjadi pilihan sebagai model pemerintahan maka bentuk demikian pun harus mengikuti perkembangan masyarakat. Ini me-ngandung makna bahwa apa pun bentuk pemerintahan, Abduh menghendaki suatu pemerintahan yang dinamis. menegaskan rakyat adalah sumber kekuasaan bagi pemerintah. Rakyatlah yang mengangkat dan yang mempunyai hak memaksa pemerintah. Karenanya rakyat harus menjadi pertimbangan utama dalam menetapkan hukum untuk kemaslahatan mereka. Karena sumber kekuasaan adalah rakyat, Islam tidak mengenal kekuasaan agama seperti yang terdapat dalam Kristen Katolik pada abad pertengahan di Barat. Islam tidak memberi kekuasaan kepada seorang pun selain kepada Allah dan Rasul-Nya. Islam tidak menghendaki seseorang mempunyai kekuasaan terhadap akidah dan keimanan orang lain. Bahkan seorang mufti, qadhi atau syaikhul Islam tidak memiliki kekuasaan agama. Islam hanya mengenal satu kekuasaan, yaitu kekuasaan politik. Kekuasaan politik itu berhubungan dengan urusan keduniaan yang tidak berlandaskan agama. Islam tidak mengenal adanya kekuasaan agama dalam arti: (1) Islam tidak memberikan kekuasaan kepada seseorang atau sekelompok orang untuk menindak orang lain atas nama agama atau berdasarkan mandat agama atau dari Tuhan (2) Islam tidak membenarkan campur tangan seseorang, penguasa sekalipun, dalam kehidupan dan urusan keagamaan orang lain (3) Islam tidak mengakui hak seseorang untuk memaksakan pengertian, pendapat, dan penafsirannya tentang agama atas orang lain. Karl Marx (1818M-1883M) Adanya perubahan cara berfikir dalam masyarakat dengan memakai logika atau akal sehat, tujuannya untuk perkembangan ilmu pengetahuan. · Borjuis (penguasa) · Proletar (bawahan) Pemikirannya ditekankan pada bidang ekonomi politik. Secara garis besar Marx menawarkan sebuah teori tentang masyarakat kapitalis berdasarkan citranya mengenai sifat mendasar manusia. Marx yakin bahwa manusia pada dasarnya produktif, artinya untuk bertahan hidup manusia perlu bekerja di dalam dan dengan alam. Dengan bekerja seperti itu mereka menghasilkan apa yang meraka inginkan yang memungkinkan mereka hidup. Produktivitas mereka bersifat alamiah, yang memungkinkan mereka mewujudkan dorongan kreatif mendasar yang mereka miliki. Dorongan ini diwujudkan bersama-sama dengan orang lain. Dengan kata lain manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial. Mereka perlu berkerja sama untuk menghasilkan segala sesuatu yang mereka perlukan untuk hidup. Teori Marx tentang Negara dan masyarakat, berpendapat bahwa bentuk Negara itu tidak selamanya ada. Menurutnya sejarah manusia sesudah terbentuknya Negara memperlihatkan empat tingkatan produksi yaitu; produksi berdasar perhambaan, feodalisme, produksi kapitalis atau borjuis, dan produksi sosialisme. Istilah komunisme mengandung dua pengertian. Pertama, ada hubungannya dengan komune (commune), satuan dasar bagi wilayah Negara itu sendiri sebagai federasi dari komune-komune itu. Kedua, menunjukkan milik atau kepunyaan bersama. Pengertian pertama erat hubungannya dengan serikat-serikat rahasia dan serikat-serukat yang hidup terbuang. Marx dan Engels pun menamakan tulisan pedoman mereka Manifesto Komunis untuk memberikan pengertian perjuangan yang revolusioner sambil memperlihatkan kemauan untuk “bersama”, bersama dalam hal milik dan dalam hal menikmati sesuatu. Rasyid Ridha (1865 M) Sebagai seorang yang berkecenderungan tradisional begitu percaya dengan lembaga kesultanan Usmani yang menurutnya adalah juga kekhalifahan, walaupun mereka bukan dari keturunan Quraisy dan Arab. Kekhalifahan Usmani baginya merupakan pranata politik supra nasional yang mewakili nabi pasca Abbasiyah yang mempersatukan umat Islam di berbagai belahan dunia yang perlu dihidupkan dengan tugas untuk mengatur urusan dunia dan agama. lembaga representatif itu dalam pandangannya juga bertugas mengangkat khalifah, mengawasi jalannya pemerintahan, mencegah penyelewengan khalifah dan perlu menurunkannya jika perlu, sekalipun harus dengan perang atau kekerasan demi kepentingan umum. Meskipun pandangan-pandangan Rasyid Ridha sulit diterima untuk konteks kekinian, di mana Rosenthal menganggapnya berada dalam posisi utopis dan romantis, bagaimanapun Rasyid Ridha telah berhasil memformulasikan tradisi dan merancangkan gagasan dasar bagi para penganjur negara Islam berikutnya. Ia merupakan penghubung yang penting antara teori klasik tentang kekhalifahan dengan gagasan mengenai negara Islam pada abad ke-20. Max Weber (1864M-1920M) Max Weber dikenal dengan teori ideal typus, yaitu suatu konstruksi dalam fikiran peneliti yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis gejala-gejala dalam masyarakat. Ajaran-ajaran Max Weber amat menyumbang perkembangan sosiologi, misalnya analisisnya tentang wewenang, birokrasi, sosiologi agama, organisasi-organisasi ekonomi dan seterusnya. Teori pemikiran Weber : a. Tindakan sosial adalah tindakan tanpa makna, tindakan umumnya adalah : · Zwekk Rational · Wert Rational · Tindakan yang didasarkan pada emosi · Tindakan yang didasarkan pada adat kebiasaan b. Tipe ideal adalah konstruksi analisis sebagai tonggak ukur untuk mengetahui dan penyimpangan dari yang ada dalam pokok-pokok persoalan. c. Tipe wewenang birokrasi, 3 hal penting tentang legitimasi : · Wewenang legal-rasional · Wewenang tradisional · Kharismatik Feodalisme, Feodalisme adalah struktur pendelegasian kekuasaan sosiopolitik yang dijalankan kalangan bangsawan/monarki untuk mengendalikan berbagai wilayah yang diklaimnya melalui kerja sama dengan pemimpin-pemimpin lokal sebagai mitra. Dalam pengertian yang asli, struktur ini disematkan oleh sejarawan pada sistem politik di Eropa pada Abad Pertengahan, yang menempatkan kalangan kesatria dan kelas bangsawan lainnya (vassal) sebagai penguasa kawasan atau hak tertentu (disebut fief atau, dalam bahasa Latin, feodum) yang ditunjuk oleh monarki (biasanya raja atau lord). Liberalisme Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas. Konservatisme Konservatisme adalah sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Latin, conservāre, melestarikan; "menjaga, memelihara, mengamalkan". Karena berbagai budaya memiliki nilai-nilai yang mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di berbagai kebudayaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula. Sebagian pihak konservatif berusaha melestarikan status quo, sementara yang lainnya berusaha kembali kepada nilai-nilai dari zaman yang lampau, the status quo ante. Sosialisme Istilah sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie Nouvelle[1]. Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite. Komunisme Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut faham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifes politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik. Fasisme Fasisme adalah, gerakan radikal ideologi nasionalis otoriter politik. Fasis berusaha untuk mengatur bangsa menurut perspektif korporatis, nilai, dan sistem, termasuk sistem politik dan ekonomi. Mereka menganjurkan pembentukan partai tunggal negara totaliter yang berusaha mobilisasi massa suatu bangsa dan terciptanya "manusia baru" yang ideal untuk membentuk suatu elit pemerintahan melalui indoktrinasi, pendidikan fisik, dan eugenika kebijakan keluarga termasuk. Fasis percaya bahwa bangsa memerlukan kepemimpinan yang kuat, identitas kolektif tunggal, dan akan dan kemampuan untuk melakukan kekerasan dan berperang untuk menjaga bangsa yang kuat. pemerintah Fasis melarang dan menekan oposisi terhadap negara. Demokrasi Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Begitulah pemahaman yang paling sederhana tentang demokrasi, yang diketahui oleh hampir semua orang. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan). Istilah ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία – (dēmokratía) "kekuasaan rakyat", yang dibentuk dari kata (dêmos) "rakyat" dan (Kratos) "kekuasaan", merujuk pada sistem politik yang muncul pada pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di negara kota Yunani Kuno, khususnya Athena, menyusul revolusi rakyat pada tahun 508 SM. Nasionalisme Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa "kebenaran politik" (political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas budaya", debat liberalisme yang menganggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau gabungan kedua teori itu. Pragmatisme Pragmatisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan melihat kepada akibat-akibat atau hasilnya yang bermanfaat secara praktis. Dengan demikian, bukan kebenaran objektif dari pengetahuan yang penting melainkan bagaimana kegunaan praktis dari pengetahuan kepada individu-individu. Dasar dari pragmatisme adalah logika pengamatan, di mana apa yang ditampilkan pada manusia dalam dunia nyata merupakan fakta-fakta individual, konkret, dan terpisah satu sama lain. Ali Abd. AL Raziq (1888M-1966 M) Dalam definisi umum modernisasi politik terkandung tiga tema besar, yaitu : (1) Penekanan pada diferensiasi dan spesialisasi lembaga-lembaga dan struktur politik. (2) Penekanan atas persamaan, kekuasaan, gagasan bahwa perkembangan politik melibatkan partisipasi massa dalam masalah-masalah poliitk. (3) Penekanan pada perluasan kapasitas dari suatu sistem politik untuk mengarahkan perubahan sosial dan ekonomi. Ketiga tema itu bergaung keras di negeri-negeri Muslim yang sedang mencari identitasnya. Dilema pun muncul di sekitar tema-tema itu. Jika diferensiasi membuat pemisahan lembaga politik dari struktur agama, maka diktum bahwa Islam tidak dapat dipisahkan dari agama telah dipupus. Jika agama dan lembaga-lembaganya (ulama, pemimpin agama) menjadi alat untuk membawa massa pada proses politik maka keabsahan proses politik massal itu pun dipertanyakan. Tetapi satu hal yang tidak dapat dipungkiri adalah, bahwa nilai-nilai agama dapat digunakan untuk membuat politik lebih berarti. Nilai-nilai keagamaan juga memberikan pengaruh penting pada kultur politik dan mempengaruhi kecenderungan individu maupun masyarakat ke arah pola-pola tertentu kehidupan politik. Karena itu dalam "negara-negara baru" agama sedang mengalami proses penafsiran kembali. Penafsiran itu berkisar pada upaya perumusan sistem politik yang tetap mempunyai etika politik dan budaya politik yang kurang lebih Islami, namun tidak muncul secara formal: memahami pluralisme. Hasan Al Bana (1906M-1949 M) Hasan Al-Banna (Mursyid ‘Aam pertama jamaah ikhwan) pernah memaparkan konsepsi politik ketika berbicara mengenai hubungan antara Islam dengan politik dan sikap seorang muslim terhadapnya. Beliau berpendapat bahwa: “ politik adalah hal yang memikirkan tentang persoalan-persoalan internal maupun eksternal umat. Ia memiliki dua sisi: internal dan eksternal. Yang dimaksud dengan sisi internal politik adalah “mengurus persoalan pemerintahan, menjelaskan fungsi-fungsinya, merinci kewajiban dan hak-haknya, melakukan pengawasan terhadap para penguasa untuk kemudian dipatuhi jika mereka melakukan kebaikan dan dikritik jika mereka melakukan kekeliruan. Sedangkan yang dimaksud dengan sisi eksternal politik adalah “ memelihara kemerdekaan dan kebebasan bangsa, mengantarkan mencapai tujuan yang akan menempatkan kedudukannya di tengah-tengah bangsa lain, serta membebaskannya dari penindasan dan intervensi pihak lain dalam urusan-urusannya. Dalam proses pembangunan kembali umat, Hasan Al-Banna menyimpulkan adanya lima babak yang akan dilalui. Kesimpulan ini berangkat dari analisa sejarah perjalanan bangsa-bangsa dan upaya memahami arahan-arahan Rabbani (taujihat rabbaniyah). Antara lain : 1. Kelemahan (adh-dho fu). 2. Kepemimpinan (az-zuaamah). 3. Pertarungan (ash-shiraa u) 4. Iman (Al-Iman) 5. Pertolongan Allah (Al-Intishar) Abu Al-Ala AL Maududi (1903M-1979M) Seperti halnya Rasyid Ridha, Sayyid Quthb menginginkan bentuk pemerintahan supra nasional (kesatuan seluruh dunia Islam) yang sentralistis, tetapi daerah tidak sebagai jajahan, mempersamakan pemeluk agama, dan didirikan atas tiga prinsip: keadilan penguasa, ketaatan rakyat karena hasil pilihannya dan permusyawarahan antara penguasa dan rakyat. Meskipun ia tidak mempersoalkan sistem pemerintahan apapun sesuai dengan sistem kondisi masyarakat, namun pemerintahan ini bercirikan penghormatan pada superemasi hukum Islam (syari’ah). Sayyid Quthb dan juga al-Maududi adalah orang pertama yang menggunakan pengertian bahwa umat manusia adalah khalifah Allah di muka bumi sebagai dasar teori kenegaraan. Keduanya menolak prinsip kedaulatan rakyat dalam pengertian konsep politik Barat ., karena manusia hanyalah pelaksana kedaulatan dan hukum Tuhan yang sebab itu, manusia tidak boleh membuat kebijakan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Konsep politik Islam ini oleh al-Maududi disebut sebagai Theo-Demokrasi. Istilah Theo-Demokrasi berasal dari dua kata, theokrsasi dan demokrasi. teori politik pemerintahan didasari oleh tiga prinsip. Menurutnya, sistem politik Islam didasari oleh tiga prinsip tersebut, yaitu Unity of God (tauhid), Prophethood (risalah) dan Caliphate (khilafah). Islamisasi Ilmu Sosial Sejak abad ke-19, usaha untuk memberi tanggapan itu melahirkan pemikiran tentang antara Islam dan ilmu pengetahuan yang amat beragam. Tanggapan tersebut dapat berarti usaha apologetis untuk menegaskan bahwa ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Barat sebenarnya bersifat “islami”. Bisa pula merupakan usaha mengakomodasi sebagian nilai dan gagasan ilmu pengetahuan modern karena dianggap islami, sambil menolak sebagian lain. Tidak pula bisa dilupakan usaha “islamisasi” berbagai cabang ilmu pengetahuan dan penciptaan suatu “filsafat ilmu pengetahuan Islam”. Akhirnya ada upaya rekonstruksi pandangan dunia serta epistemologi Islam. Kesemua tanggapan itu dapat dikelompokkan ke dalam dua wacana besar. Pembagian atas dua wacana ini sebagian bersifat kronologis dan sebagian lagi tematis. Wacana pertama, yang berkembang sejak abad ke-19, terfokus pada penegasan bahwa tidak terdapat pertentangan antara ilmu pengetahuan dan Islam. Penegasan tersebut didasarkan pada pandangan instrumentalis tentang ilmu pengetahuan, artinya pandangan bahwa ilmu pengetahuan sekedar alat dan tidak terikat pada nilai atau agama tertentu. Sementara hingga kini wacana tersebut masih kerap muncul, ada pula wacana baru yang mendominasi perbincangan tentang ilmu pengetahuan dan Islam sejak setidaknya akhir tahun 1960-an, yaitu tentang “islamisasi” ilmu pengetahuan. Zaman Kontemporer Neomodernisme Islam Term neo-Modernisme Islam dipopulerkan oleh Fazlur Rahman intelektual Islam berkebangsaan Pakistan yang dimaksudkan untuk menamai sebuah gerakan intelektual yang memiliki sintesis progresif dari rasionalitas Modernis dengan ijtihad dan tradisi klasik. Dalam menjelaskan posisi neo-Modernisme Islam dalam sejarah dan wacana Islam, Rahman mengklasifikasi dan membagi gerakan intelektual Islam ke dalam empat tahap dan posisi,(1) Gerakan Revivalis di akhir abad ke 18 dan awal abad 19 (seperti gerakan Wahabiayah di Arab) (2) Gerakan Modernis (tokoh-tokohnya antara lain Sayyid Ahmad Khan, Jamal al-Din al-Afgani, dan Muhammad Abduh) (3) Neo-Revivalisme (yang “modern” tapi agak reaksioner, di mana Maududi dan jama’at Islami-nya di Pakistan merupakan contoh terbaik), dan terahir (4) Neo-Modernisme di mana Rahman sendiri memasukkan dirinya ke dalam mazhab terahir ini. Istilah neo-Modernisme kemudian digunakan oleh Greg Barton dalam bukunya Gagasan Islam Liberal di Indonesia untuk menamai gerakan inetelektual baru Islam Indonesia di era 70-an dan 80-an serta memasukkan Caknur dan Gusdur ke dalamnya. Barton melihat gagasan-gagasan intelektual baru selaras dan setingkat dengan pikiran Rahman yang ia sebut neo-Modernisme. Selain itu, Barton melihat perbedaan-perbedaan mendasar dari intelektual baru dengan modernisme lama, terutama dalam sintesa-sintesa progresif dari dialog antara Islam, tradisi, dan modernitas. Karena itu istilah neo-Modernisme, oleh Barton, juga digunakan untuk membedakan intelektual baru dengan Modernisme lama. Islamologi Terapan Islamologi terapan merupakan suatu praktik ilmiah pluridisipliner. Dia mengandung sifat setia kawan. Baik pada keberhasilan maupun pada kegagalan-kegagalan dalam pemikiran semasa. Fenomena Islam berhubungan dengan peristiwa berkembangnya sebuah sabda (parole) menjadi Kitab. Karena itu, seorang Islamolog sebenarnya adalah seorang linguis dalam arti yang murni, bukan sebagai cabang dari ilmu-ilmu yang lainnya. (Saefuddin, 2003: 181) Maka proyek thinking Islam pada dasarnya merupakan jawaban terhadap dua kebutuhan utama: (1) kebutuhan khusus masyarakat-masyarakat Muslim untuk berpikir, untuk tahap pertama, tentang problem mereka sendiri yang telah dibuat tak terpikirkan (tak mungkin di pikirkan) akibat kemenangan pemikiran skolastik ortodoks; (2) kebutuhan pemikiran kontemporer pada umumnya untuk membuka lapangan baru dan menemukan horison pengetahuan baru, melalui suatu pendekatan sistematis yang lintas kultural, menuju probelem fundamental keberadaan manusia. (Arkoun dalam Kurzman, 2003: 352). Tradisionalisme Islam Gerakan TradisonalismeIslam yang diidekan dan dikembangkan nasr, merupakan gerakan untuk mengajak kembali ke ‘akar tradisi’; yang merupakan Kebenaran dan Sumber Asal segala sesuatu; dengan mencoba menghubungkan anatar sekuler (Barat) dengan dimensi ke-Ilahiahan yang bersumber pada wahyu Agama. Tradisionalisme Islam adalah gambaran awal sebuah konsepsi pemikiran dalam sebuah bentuk Sophia Perenneis (keabadian). Tradisonalisme Islam boleh dikatakan juga disebut sebagai gerakan intelektual secara unversal untuk mampu merespons arus pemikiran Barat modern (merupakan efek dari filsafdat modern) yangcenderung bersifat profanik, dan selanjutnya untuk sekaligus dapat membedakan gerakan Tradisionalisme Islam tersebut dengan gerakan Fundamntalisme Islam, seperti halnya yang dilakukan di Iran, Turki dan kelompok-kelompok fundamentalis lain. Usaha Nasr untuk menelorkan ide semacam itu paling tidak merupakan tawaran alternatif sebuah nilai-nilai hidup bagi manusia modern maupun sebuah negara yang telah terjangkit pola pikir modern (yang cenderung bersifat profanik dengan gaya sekuleristiknya) untuk kemudian kembali pada sebuah akar tradisi yang bersifat transedental Sebagiman yang dipergunakan oleh para kelompok Traditonalis tema tradis menyiratkan sesuatu Yang Skaral, Yang Suci, dan Yang Absolut. Posted 15th June 2011 by Prandiki Eka Pratama (Park Lee) penjahat SEP 30 Ideologi Politik A. Pengertian dan fungsi ideologi Ideologi berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Ideologi dikemukakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide." Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu, sebagai akal sehat dan beberapa kecenderungan filosofis, atau sebagai serangkaian ide yang dikemukakan oleh kelas masyarakat yang dominan kepada seluruh anggota masyarakat (definisi ideologi Marxisme). Pengertian ideologi secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. JUN 15 Ikhtisar Filosof dan Pemikiran Politik MAY 31 lembaga swadaya masyarakat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) menjadi ikon dalam proses transformasi masyarakat akhir-akhir ini. Perannya tidak diragukan lagi, turut serta dalam proses pemberdayaan masyarakat. Melalui perspektif sejarah, dapat ditelusuri bahwa cikal-bakal LSM di Indonesia telah ada sejak pra kemerdekaan. Lahir dalam bentuk lembaga keagamaan yang sifatnya sosial/amal (dapat dikategorikan generasi pertama). APR 27 Apatisme Masyarakat Dalam Pemilu Terhadap Calon Elitis Dalam suatu negara yang demokratis, pemilihan umum adalah suatu kegiatan yang secara rutin atau periodik dilaksanakan sebagai sarana untuk memilih pemimpin yang akan membentuk pemerintahan guna mengurus dan melayani rakyat, serta untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan mengawasi jalannya pemerintahan. Namun seringkali dalam pemilihan umum yang terjadi di berbagai negara, kita melihat gambaran bahwa rakyat seperti kurang antusias mengikuti kegiatan tersebut. APR 26 dana alokasi umum (DAU) elemen pokok desentralisasi fiskal DAU sebagai salah satu elemen desentralisasi fiskal menjadi elemen penting bagi pemerintah daerah untuk menutup pembiayaaan daerah. Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang bersumber dari pendapatan Anggaran Pendapatan dan Belanja negara (APBN) yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. FEB 1 GREAT STRUGGLE "Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?" Jawabnya: "Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya:"Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran", ya kita bangsa indonesia juga sangat mendambakan sosok pemimpin yang tidak hanya mementingak kepentingannya..mungkin dari sosok mahmoud ini bisa kita contoh hal-hal positifnya..ok.. JAN 7 masalah pokok desentralisasi fiskal Desentralisasi fiskal, yang merupakan penyerahan kewenangan di bidang keuangan antar level pemerintahan yang mencakup bagaimana pemerintah pusat mengalokasikan sejumlah besar dana dan/atau sumber-sumber daya ekonomi kepada daerah untuk dikelola menurut kepentingan dan kebutuhan daerah itu sendiri. Bagi daerah, desentralisasi fiskal berfungsi untuk menentukan jumlah uang yang akan digunakan pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. JAN 7 GOOD GOVERNANCE Dalam kamus, istilah “government” dan “governance” seringkali dianggap memiliki arti yang sama yaitu cara menerapkan otoritas dalam suatu organisasi, lembaga atau negara. Government atau pemerintah juga adalah nama yang diberikan kepada entitas yang menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan dalam suatu negara. DEC 17 Peranan Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (KPTSP) Di Indonesia Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai kurang lebih 99% dari keseluruhan jenis usaha dan menyerap sekitar 79% dari total tenaga kerja. Kebanyakan dari mereka berada pada sektor informal dan belum mempunyai izin, sehingga sering terkendala untuk mendapatkan kredit dari bank, menjual kepengecer besar, dan melakukan ekspor. MAY 21 tips jitu dalam menyontek Sebelum kita ulas mengenai cara-cara mencontek yang baik dan benar, alangkah baiknya kalo kita telaah dulu jenis-jenis mencontek. Menurut jenisnya, tipe mencontek itu ada 3: A. Contek diam-diam Dalam kasus ini, pelaku pencontek cenderung mencontek kerjaan temennya yang pinter. Tapi sering juga karena kepepet, temen yang bodoh pun tetep dicontekin. Dalam contek tipe, korban yang diconteki (biasanya) tidak sadar telah dicontek. B. Kerja sama Contek jenis cenderung lebih menyenangkan. Loading Send feedback